POPNEWS.ID – Di tengah tekanan fiskal nasional dan kebijakan efisiensi anggaran, Wali Kota Samarinda Andi Harun memastikan bahwa Program Probebaya tidak akan terganggu. Program berbasis Rukun Tetangga (RT) itu tetap menjadi prioritas utama Pemkot Samarinda dalam menjaga roda ekonomi masyarakat dan memperkuat daya saing daerah.
Wali Kota Samarinda Andi Harun menegaskan bahwa Program Probebaya tetap berjalan aman pada tahun 2026, meskipun pemerintah pusat tengah menerapkan kebijakan efisiensi fiskal nasional.
Ia menyebut, Probebaya merupakan belanja strategis yang berperan langsung terhadap kesejahteraan masyarakat dan tidak akan dipangkas.
“Pro Bebaya aman, karena itu bagian dari belanja yang menunjang kegiatan ekonomi masyarakat. Saya sudah tekankan tiga hal: pelayanan dasar publik, belanja penunjang ekonomi masyarakat, dan penguatan daya saing daerah. Untuk Pro Bebaya, kita sudah kunci dan pastikan aman di 2026,” ujar Andi Harun.
Program yang digagas sejak awal masa kepemimpinannya itu memberikan dana Rp100 juta per RT setiap tahun. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, hingga bantuan sosial seperti BPJS Kesehatan dan perlengkapan sekolah.
Menurut Andi Harun, mekanisme ini bukan hanya mempercepat pemerataan pembangunan, tetapi juga menjaga sirkulasi ekonomi tetap hidup di tingkat akar rumput.
“Dana pembangunan ini akan beredar di masyarakat dan kita harapkan menjadi stimulan untuk tetap menjaga kualitas pertumbuhan ekonomi kita,” ujarnya.
Ia menilai, kunci keberhasilan Probebaya terletak pada manajemen keuangan yang disiplin dan terukur. Karena itu, Pemkot Samarinda terus menjaga stabilitas kas daerah agar semua program prioritas, termasuk Probebaya, dapat berjalan tanpa gangguan.
“Kas daerah kita tidak boleh kosong, karena setiap hari ada pengajuan pencairan kegiatan. Pemerintah harus menjaga keseimbangan antara kemampuan membayar dan likuiditas,” terangnya.
Menurutnya, langkah kehati-hatian ini menjadi bagian dari komitmen untuk menegakkan disiplin anggaran.
“Ini menjadi konsen utama pemerintah kota. Di satu sisi, kita menjaga kemampuan membayar, di sisi lain, kita juga memastikan agar cash flow tetap terjaga. Dengan begitu, semua kewajiban pembayaran kegiatan pemerintah bisa berjalan tanpa hambatan,” katanya.
Lebih jauh, Andi Harun menekankan bahwa keberhasilan pengelolaan keuangan daerah bukan hanya tentang seberapa besar anggaran yang terserap, tetapi juga tentang bagaimana anggaran itu dikelola dengan disiplin, transparan, dan tepat sasaran.
“Pada akhirnya, ini adalah tentang disiplin anggaran. Kita terus belajar dan semakin menegakkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan agar tidak ada salah kelola dalam hal keuangan,” ungkapnya.
Ia berharap, pola pengelolaan keuangan yang hati-hati dan terukur dapat membawa Samarinda menjadi kota yang semakin maju, stabil, dan dipercaya publik. “Insya Allah, dengan cara ini kita bisa selamat, tertib, berdisiplin anggaran, dan pada akhirnya menghasilkan manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Program Probebaya, lanjutnya, telah menjadi contoh nyata bagaimana pendekatan pembangunan berbasis komunitas mampu mempercepat pemerataan hasil pembangunan.
“Probebaya bukan sekadar proyek pemerintah, tapi bentuk kepercayaan negara kepada warga untuk membangun lingkungan mereka sendiri,” kata Andi Harun
Program ini telah mendapat apresiasi dari berbagai pihak karena dinilai efektif dalam mempercepat pemerataan pembangunan, meningkatkan rasa tanggung jawab sosial, serta memperkuat partisipasi masyarakat dalam tata kelola pemerintahan daerah.
Ia menyampaikan bahwa Pemkot Samarinda akan terus mengawal keberlanjutan Probebaya dengan perencanaan matang dan pengawasan ketat agar manfaatnya semakin luas.
“Probebaya ini bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi tentang membangun semangat gotong royong dan kemandirian warga. Selama kita disiplin dan transparan, saya yakin program ini akan terus menjadi kekuatan Samarinda,” pungkasnya.
(Redaksi)