POPNEWS.ID - Seorang emak-emak meminta maaf kepada aparat pemadam kebakaran. Dia meminta maaf karena mengunggah video rekaman peristiwa kebakaran.
Masalah muncul bukan karena video yang diunggah. Tapi kata-kata yang terdengar dalam video itu.
"Lambat. Pemadamnya terlambat," ujar suara itu yang diketahui kemudian milik seorang perempuan.
Kata-kata itu terekam dalam sebuah siaran live yang diunggah di media sosial Facebook. Perempuan itu merekam sebuah peristiwa kebakaran yang terjadi di Jalan Padat Karya (Bayur), RT 14 Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda Kaltim.
Musibah kebakaran itu terjadi Rabu, (22/122021) pukul 18.50 WITA malam. Sebuah rumah hangus dalam peristiwa itu. Kebakaran baru dapat dipadamkan 40 menit kemudian.
Sikap Tim Damkar
Merasa tak terima, Tim Damkar Samarinda meminta perempuan itu untuk meminta maaf. Tim Damkar menyatakan netizen tidak perlu menyampaikan pernyataan yang bisa memicu situasi tidak kondusif.
"Seorang nitizen dadakan melakukan hal yang tidak perlu disampaikan yang memicu situasi tidak kondusif," ujar keterangan Tim Damkar Samarinda, Kamis (23/12/2021) pagi melalui akun Instagramnya.
Tim Damkar juga menyampaikan petugas Pemadam kebakaran tidak cepat seperti superman.
"Kami harus safety menjaga apa yang kami bawa (unit & personil) untuk yang membuat statetmen di video apakah anda mau bertanggung jawab apabila terjadi sesuatu selama dalam perjalanan menuju TKP," tambah Tim Damkar dalam keterangan itu.
Pemilik suara dalam video itu pun langsung meminta maaf kepada Tim Damkar. Permintaan maaf disampaikan Kamis siang, (23/12/2021).
"Kepada petugas damkar dan relawan saya meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kata-kata saya," ujar perempuan itu.
Video permintaan maaf diunggah pula di akun Tim Damkar Samarinda. Tim Damkar Samarinda menyatakan menerima permintaan maaf dan memaafkan pelaku. Tim Damkar berharap kejadian serupa tidak terulang.
"Video permintaan ,aaf dari pemilik akun medsos yang memposting video live kejadian kebakaran. Semoga kasus seperti ini tidak terulang lagi. Untuk permintaan maafnya kami terima dan kami memaafkannya," demikian dalam keterangan itu menyatakan. (Redaksi)