POPNEWS.ID - Tanda-tanda kiamat di Bumi sudah mulai terlihat.
Faktor perubahan iklim menjadi salah satu pemicu kiamat.
Salah satunya, ketika sekelompok ilmuwan membuktikan bahwa pemanasan global sudah berdampak signifikan di Samudra Pasifik dan menunjukkan tanda kiamat makin dekat.
Ukuran ikan di samudra nan luas ini menyusut karena kerusakan alam yang begitu massif.
Sementara, dalam Islam, pemanasan global, anomali iklim, hingga kerusakan alam akibat ulah manusia merupakan salah satu di antara tanda kiamat.
Dampak perubahan cuaca bukan hanya berimbas pada keadaan mahluk hidup yang berada di daratan saja, melainkan juga makhluk hidup yang berada di laut.
Salah satunya ialah ikan yang hidup di laut.
Penampakan ini terlihat di Samudra Pasifik bagian utara.
Dalam sebuah riset yang dilakukan Universitas Tokyo ditemukan sejumlah ikan mengalami penurunan massa badan dalam periode 40 tahun.
Selama 1978-2018, tercatat dua kali fenomena ini terjadi.
Salah satunya terjadi pada tahun 1980. Saat tu, lonjakan ikan sarden di Jepang melonjak tajam dan bersaing mendapatkan makanan.
Ini membuat spesies ikan lain tidak bisa makan lebih banyak.
Pada akhirnya membuat pertumbuhan tiap ikan tersebut terhambat.
Beralih empat puluh tahun kemudian atau 2010 ukuran ikan juga mengecil.
Kali ini penyebabnya adalah karena "kiamat" perubahan iklim, dikutip Next Shark, Senin (19/03/2024).
Saat itu terjadi penguatan Stratifikasi Laut dan membatasi aliran nutrisi dari permukaan ke bagian dalam laut.
Termasuk juga mengurangi makanan yang dikonsumsi oleh ikan.
Temuan menunjukkan wilayah perairan Pasifik Utara dikenal sebagai daerah penangkapan ikan terkemuka menghadapi gangguan pada ekosistem laut.
Mengecilnya ukuran ikan juga harus ditanggapi serius oleh negara yang memiliki budaya memakan makanan laut.
Jepang dan sejumlah negara lain perlu memikirkan cara mengurangi dampak pemanasan global yang berdampak pada perubahan kehidupan laut.
Shin-ichi Ito, penulis studi ini, mengingat kondisi kali ini lebih buruk dari yang terjadi beberapa dekade lalu.
Jika tidak diatasi maka kualitas ikan menurun.
"Jadi kita harus mengambil tindakan untuk bisa menikmati makanan laut yang sehat dan ikan lezat," pungkasnya. (*)