Jumat, 22 November 2024

Ukraina Minta Bantuan Negara Indonesia Ingatkan Sejarah Masa Lalu Kemerdekaan

Selasa, 8 Maret 2022 18:5

Surat terbuka Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Dr. Vasyl Hamianin (Foto: capture Facebook Kedutaan Ukraina untuk Indonesia)

POPNEWS.ID - Ukraina lakukan aksi massif meminta bantuan negara-negara di dunia. Permintaan bantuan itu untuk mendesak Rusia akhiri operasi militernya di Ukraina.

Permintaan bantuan itu disampaikan secara terbuka melalui laman Facebook resmi kedutaan besar Ukraina, tertanggal 5 Maret 2022. Satu negara yang disebut adalah Indonesia oleh Embassy of Ukraine to the Republic of Indonesia.

Melalui surat terbuka, Ukraina melalui Duta Besar Dr. Vasyl Hamianin minta Indonesia membantu agar ikut mendorong berakhirnya invasi Rusia ke ukraina yang terjadi sejak 24 Februari lalu.

"Saya buka suara saat ini, ketika Tanah Air saya Ukraina sedang berjuang melawan serangan tak beralasan dan tak dapat dibenarkan dari Rusia, serta karena nasib dan eksistensi negara Ukraina sedang berada di ujung tanduk," kata Dr. Vasyl Hamianin dalam surat terbuka yang dikutip dari akun Facebook resmi Selasa (8/3/2022).

Dr. Vasyl Hamianin juga paparkan dalam surat terbuka itu terkait serangan Rusia kepada Ukraina atas perintah Presiden Vladimir Putin. Serangan itu telah menewaskan warga sipil Ukraina.

"Agresi militer Rusia terhadap Ukraina yang diperintahkan oleh diktator tak berakal sehat, Putin, masih berlanjut hingga saat ini, dan telah menewaskan sejumlah besar warga sipil Ukraina. Pengeboman besar-besaran dan penembakan rudal yang dilakukan oleh Rusia terhadap pemukiman warga sipil di kota-kota Ukraina sudah bukan rahasia lagi," tulisnya.

Dr. Vasyl Hamianin juga katakan jika Federasi Rusia dan diktatornya, Vladimir Putin, telah bertindak kejahatan terhadap kemanusiaan yang sungguh keterlaluan. Hal itu menyebabkan Ukraina berada di ambang krisis kemanusiaan.

"Ukraina sedang berada di ambang krisis kemanusiaan, dan saya tahu ini bukan dari media, tetapi langsung dari ibu saya yang berusia 74 tahun, dari ketiga anak saya, istri saya, juga banyak teman saya di sana. Ribuan video dan foto tindakan kejam Rusia akan menjadi bukti utama bagi Pengadilan Den Haag, yang kelak pasti akan dihadapi oleh Putin si pembunuh, serta para kaki tangannya."

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment