Internasional

Trump Sindir Parade Militer China: Ada Konspirasi Lawan AS

POPNEWS.ID – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuding adanya “konspirasi” usai parade militer China pada Rabu (3/9) yang dihadiri Presiden Rusia Vladimir Putin, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, hingga Presiden RI Prabowo Subianto. Pernyataan Trump menegaskan sensitivitas Washington terhadap poros baru yang dipersepsikan mengancam kepentingan AS.



Dalam pernyataannya, Trump awalnya menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Xi Jinping dan rakyat China atas perayaan besar tersebut. Namun, ia menyelipkan sindiran tajam yang memantik perhatian dunia.

“Semoga Presiden Xi dan rakyat China yang luar biasa merayakan hari perayaan yang agung dan abadi. Mohon sampaikan salam hangat saya kepada Vladimir Putin, dan Kim Jong Un, saat kalian berkonspirasi melawan Amerika Serikat,” tulis Trump.

Pernyataan ini menunjukkan bagaimana AS terus menaruh perhatian khusus terhadap manuver politik dan diplomasi China, terutama saat Beijing mampu menghadirkan sejumlah pemimpin dunia yang selama ini menjadi rival Washington.

Parade yang menjadi panggung pertemuan kemarin menampilkan perangkat keras militer canggih, mulai dari rudal jarak jauh, jet tempur, hingga pesawat siluman.

Drew Thompson, peneliti senior di sekolah studi internasional S. Rajaratnam, menilai unjuk kekuatan itu dimaksudkan Tiongkok untuk memberikan peringatan kepada AS, Eropa, maupun tetangga dari Negeri Tirai Bambu.

”Ini menunjukan harus ada pertimbangan apabila akan menantang kepentingan nasional inti Tiongkok,” katanya.

Sensitivitas semacam ini sejatinya bukan hal baru. Puluhan tahun lalu, Presiden pertama RI, Soekarno, juga pernah menjadi sorotan AS ketika berkunjung ke China pada 1956. Kala itu, CIA bahkan menulis laporan khusus tentang kedekatan Soekarno dengan Mao Zedong dan dukungannya terhadap klaim Beijing atas Taiwan.

Kini, dengan kehadiran Presiden Prabowo di parade militer Beijing, sorotan serupa kembali muncul. Meski Indonesia selama ini mengusung politik luar negeri bebas-aktif, keberadaan Prabowo di tengah-tengah Xi, Putin, dan Kim secara simbolis menegaskan posisi penting Jakarta dalam dinamika geopolitik Asia.

Washington tentu tidak tinggal diam. Tuduhan “konspirasi” yang dilontarkan Trump mencerminkan kekhawatiran bahwa kedekatan sejumlah negara dengan Beijing dapat melahirkan konfigurasi kekuatan baru yang menantang dominasi AS di kawasan Indo-Pasifik.

(Redaksi)

Show More
Back to top button