Jumat, 22 November 2024

Tak Sembarang Perang, AS Klaim Rusia Punya Daftar Tokoh Ukraina yang akan Dilenyapkan Saat Invasi

Senin, 21 Februari 2022 19:2

Ketegangan antara Rusia dan Ukraina memuncak

POPNEWS.ID - Amerika Serikat terus berupaya memonitor tindakan Rusia terhadap Ukraina.

Diketahui, Rusia dikabarkan selangkah lagi bisa menyerang Ukraina yang berniat bergabung bersama NATO.

Terbaru, AS menyebut Rusia punya target siapa saja tokoh yang akan dilenyapkan jika melancarkan perang terbuka dengan Ukraina.

Seperti dilansir AFP, Senin (21/2/2022), peringatan itu disampaikan AS dalam suratnya kepada Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM), Michelle Bachelet, yang salinannya didapatkan AFP pada Minggu (20/2) waktu setempat.

Surat tersebut, yang dikirimkan saat AS memperingatkan invasi dalam waktu dekat oleh tentara Rusia yang dikerahkan di dekat perbatasan Ukraina, menyatakan AS 'sangat prihatin' dan memperingatkan potensi 'bencana HAM'.

"AS memiliki informasi kredibel yang mengindikasikan pasukan Rusia membuat daftar warga Ukraina yang diidentifikasi untuk dibunuh atau dikirim ke kamp-kamp setelah pendudukan militer," demikian disebutkan dalam surat AS untuk PBB itu.

"Kami juga memiliki informasi kredibel bahwa pasukan Rusia kemungkinan akan menggunakan langkah-langkah mematikan untuk membubarkan unjuk rasa damai atau sebaiknya, menangkal latihan damai dari resistansi yang dirasakan dari populasi sipil," imbuh surat tersebut.

Surat yang ditandatangani oleh Duta Besar AS untuk PBB di Jenewa, Bathsheba Nell Crocker, itu juga memperingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina bisa membawa serta pelanggaran HAM seperti penculikan atau penyiksaan.

Juga bisa menargetkan pembangkang politik dan agama dan etnis minoritas.

Perkiraan AS dan sekutu-sekutu Barat menyebut Rusia mengerahkan lebih dari 150.000 tentaranya ke dekat perbatasan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.

Rusia menyangkal pihaknya berencana menyerang negara tetangganya.

Namun juga menuntut jaminan keamanan bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO dan agar sekutu-sekutu Barat menarik pasukannya dari kawasan Eropa Timur.

Tuntutan Rusia itu ditolak mentah-mentah oleh negara-negara Barat.

Sementara itu dalam peringatan terkini, seperti dilansir CNN, laporan intelijen terbaru AS menunjukkan perintah telah dikirimkan ke komandan Rusia untuk melanjutkan serangan ke Ukraina.

Hal tersebut diungkapkan oleh dua sumber pejabat AS yang memahami informasi intelijen tersebut.

Laporan intelijen AS mengenai perintah kepada komandan taktis dan operasi intelijen merupakan salah satu dari beberapa indikator yang diawasi AS untuk menilai apakah persiapan Rusia telah memasuki tahap akhir untuk kemungkinan invasi.

Indikator lain seperti gangguan elektronik dan serangan siber yang meluas, belum diamati.

Sumber tersebut memperingatkan perintah selalu dapat ditarik atau itu bisa juga menjadi informasi yang salah, yang dimaksudkan untuk membingungkan dan menyesatkan AS dan sekutunya. (*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment