Jumat, 22 November 2024

Tak Hanya Roy Suryo, Fadli Zon Ikut Sorot Pernyataan Menag Yaqut, Tak Becus Urus Haji dan Umrah

Kamis, 24 Februari 2022 16:17

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjadi sorotan. Dinilai membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing

POPNEWS.ID - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas kembali menuai sorotan.

Kali ini karena pernyataannya yang dinilai membandingkan penggunaan toa masjid dengan gonggongan anjing.

Alhasil, Menag Yaqut pun panen kritikan dari berbagai kalangan.

Politikus Gerindra Fadli Zon termasuk satu diantara tokoh yang menyorot Gus Yaqut.

Sebelumnya, eks Menpora Roy Suryo melaporkan Yaqut Cholil Qoumas ke polisi.

Melalui akun Twitternya, @fadlizon mengomentari cuitan pegiat media sosial Roy Suryo yang juga menyindir pernyataan Menag Yaqut.

Fadli menyebut Yaqut sebagai pejabat publik yang mencari masalah sehingga menimbulkan kegaduhan.

Padahal, tugas Yaqut mestinya mengurus persoalan haji dan umrah yang belum beres.

Dia juga bilang diksi politikus PKB itu tak terkontrol sampai membandingkan antara kumandang azan melalui toa masjid dengan gonggongan anjing.

"Pejabat ini cari2 masalah yg menimbulkan kegaduhan. Sementara urus yg besar spt haji n umrah tak becus. Diksi n metafornya tak terkontrol, apalagi seolah membandingkan adzan atau pengajian dg suara gonggongan anjing. Astagfirullah," tulis Fadli, Kamis, 24 Februari 2022.


Selamat dan Sukses Atas Pelantikan Wali Kota Samarinda Andi Harun sebagai Ketua Aspeksindo Periode 2022-2025

Sebelumnya, Yaqut menjelaskan kebijakannya soal aturan penggunaan pengeras suara atau toa di masjid.

Gus Yaqut mengatakan aturan ini dibuat salah satunya untuk mendukung hubungan antarumat beragama lebih harmonis.

Namun, ia menekankan aturan itu buka melarang rumah ibadah umat Islam untuk menggunakan toa.

Ia bilang hanya mengatur volume suara tidak keras melebihi 100 desibel.

Menag mengatakan aturan ini juga untuk meningkatkan manfaat dan mengurangi hal yang tidak bermanfaat. Ia menekankan demikian karena di daerah di Indonesia yang mayoritas Muslim, hampir di setiap 100-200 meter terdapat masjid atau musala.

"Kita bayangkan, saya Muslim saya hidup di lingkungan nonmuslim, kemudian rumah ibadah mereka membunyikan toa sehari lima kali dengan keras secara bersamaan, itu rasanya bagaimana?" tutur Yaqut di Pekanbaru, Riau, Rabu kemarin.

Yaqut pun melontarkan contoh dengan gonggongan anjing.

"Contohnya lagi, misalkan tetangga kita kiri kanan depan belakang pelihara anjing semua, misalnya menggonggong di waktu yang bersamaan, kita terganggu tidak?

Artinya semua suara-suara harus kita atur agar tidak menjadi gangguan," kata Yaqut.


Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment