Menghadapi keterbatasan anggaran daerah, Pemerintah Kota Samarinda mendorong transformasi besar-besaran dalam pendanaan infrastruktur air bersih denga...
POPNEWS.ID - Menghadapi keterbatasan anggaran daerah, Pemerintah Kota Samarinda mendorong transformasi besar-besaran dalam pendanaan infrastruktur air bersih dengan melibatkan sektor swasta dan perbankan.
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Samarinda tahun 2026 yang digelar Kamis (10/4/2025) menandai perubahan strategi besar dalam penyediaan akses air bersih.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan bahwa pendekatan tradisional yang sepenuhnya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tak lagi relevan untuk mengejar target 100 persen cakupan air bersih pada tahun 2029.
“Kita butuh dua triliun rupiah untuk mencapai target tersebut. Mengandalkan APBD saja? Mustahil,” kata Andi Harun dalam pidatonya.
Sebagai langkah terobosan, Pemerintah Kota mendorong Perumdam Tirta Kencana (PDAM) untuk menerapkan pendekatan business to business, termasuk kerja sama dengan sektor swasta dan pembiayaan sindikasi dari perbankan.
“Kami sudah beri arahan kepada PDAM. Jangan tunggu APBD. Hitung secara bisnis, bangun kemitraan. Kalau datanya solid, pembiayaan bisa didapat,” jelasnya.
Langkah ini diambil menyusul data yang menunjukkan bahwa 27 persen warga Samarinda masih belum menikmati akses air bersih yang laya, sebuah kenyataan yang menurut Orang Nomor satu itu tak bisa lagi diabaikan atau ditangani secara bertahap seperti sebelumnya. (Redaksi)
