POPNEWS.ID - Tahun 2023 ini, penanganan jalan longsor di Samarinda Seberang akan mulai masuk tahap pengerjaan.
Hal itu sesuai dengan target yang disampaikan Kepala Dinas PUPR Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda.
Progresnya untuk penanganan jalan longsor di Teluk Bajau, saat ini tengah proses lelang.
"Longsor Teluk Bajau tahun ini juga kita kerjakan dan selesaikan. Kita persiapkan lelang di Januari hingga Februari," kata Aji Firnanda, Kamis (2/2/2023).
Nantinya ketika kontrak lelang rampung, jalan longsor bisa mulai dikerjakan pada Maret 2023 mendatang.
"Maret lah berkontrak dan mulai dikerjakan," jabarnya.
Penanganan yang akan dilakukan pada jalan longsor di Teluk Bajau, berupa pemasangan pancang di dasar jalan.
Hal itu untuk penguatan pondasi jalan, sehingga mencegah kembali terjadinya longsor jalan.
"Penanganannya nanti (tiang) dipancang di dasar jalan," tegasnya.
Termasuk jalan longsor di Sambutan, juga akan ditangani di tahun 2023 ini.
Kemantapan jalan nasional capai 84,72 persen
Kemantapan jalan nasional di Kaltim, mencapai 84,72 persen.
Itu berdasarkan data hingga akhir tahun 2022.
Hal ini pun disebut sebagai imbas hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Bumi Mulawarman.
“Akhir 2021, jalan nasional dalam kondisi mantap 82,29 persen, tidak mantap 17,71 persen. Akhir tahun 2022 jalan nasional mantap naik menjadi 84,72 persen, sementara tidak mantap 15,38 persen. Secara bertahap terus mengalami peningkatan,” kata Isran Noor, Gubernur Kaltim, Rabu (1/3/2023).
Ruas jalan nasional di Kaltim, masuk dalam beberapa jaringan jalan primer di antaranya; Pertama lintas selatan sepanjang 1.028,58 km dengan kemantapan 86,84 persen. Kedua, lintas tengah sepanjang 381,36 km dengan kemantapan 66,53 persen.
Ketiga, nonlintas sepanjang 223,63 km dengan tingkat kemantapan 90,53 persen. Keempat, lintas penghubung sepanjang 74,31 km dengan kemantapan 93,32 persen.
Kelima, paralel perbatasan sepanjang 263,9 km dan penghubung paralel perbatasan 234,37 km.
(redaksi)