POPNEWS.ID - Jelang debat capres ketiga, PDIP dan Ganjar Pranowo menyorot kebijakan di sektor pertahanan.
Diketahui, Menteri Pertahanan saat ini dijabat Prabowo Subianto yang menjadi lawan Ganjar di Pilpres 2024.
Sedangkan tema debat capres ketiga yakni tentang pertahanan.
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid meminta kepada capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk belajar terlebih dahulu terkait struktur APBN.
Nusron merespons perihal kritikan dari PDIP yang menyebut capres nomor urut 2 Prabowo menambah utang luar negeri dengan membeli alutsista, padahal rakyat saat ini sedang kesusahan.
"Gini, gini, gini, gini. Mohon maaf Pak Hasto sama Pak Ganjar harus belajar dulu tentang struktur APBN," ujar Nusron saat ditemui di Medcen TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Selasa (2/1/2024) malam.
Nusron menjelaskan, di dalam struktur APBN, terdapat tiga komponen.
Tiga komponen yang dimaksud adalah penerimaan negara, pengeluaran atau belanja negara, dan pembiayaan. Nusron menegaskan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Ketua Banggar DPR Said Abdullah lah yang berhak menentukan postur belanja alutsista Kementerian Pertahanan.
"Soal posturnya belanja alutsista itu dimasukkan ke dalam penerimaan, belanja, atau pembiayaan, itu murni kewenangannya ibu Menkeu bersama dengan Ketua Banggar.
Yang Ketua Banggar-nya itu adalah Bapak Said Abdullah dari PDIP," tuturnya.
"Jadi tanyakan sama Pak Said Abdullah dari PDIP.
Kenapa kok strukturnya ditaruh di sini di situ. Lagi-lagi sampaikan salam saya, kalau tanya jangan salah alamat," imbuh Nusron.
Pernyataan Hasto Kristiyanto
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengkritisi kenaikan anggaran belanja pertahanan yang bersumber dari utang luar negeri.
Menurut Hasto, kebijakan dari Kementerian Pertahanan yang dipimpin oleh Menhan Prabowo Subianto itu justru tidak berpihak kepada rakyat.
"Ketika rakyat menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok, di kehidupan sehari-hari, Pak Prabowo menambah utang luar negeri sebesar Rp 386 triliun untuk beli alat utama sistem persenjataan (alutsista)," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2024).
"Bukan dengan cara memberdayakan industri nasional, kemampuan anak bangsa untuk melakukan kemajuan, loncatan dan percaya pada kemampuan sendiri," lanjutnya.
Hasto juga menyoroti kebijakan pertahanan Prabowo untuk pengadaan alutsista dengan membentuk suatu perusahaan teknologi militer.
Namun menurutnya, di dalam perusahaan itu banyak diisi oleh sahabat-sahabat Prabowo sendiri.
Sehingga hal tersebut menurutnya sangat berbeda dengan konsep pertahanan yang diusung oleh capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersama calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD.
"Hal ini yang membedakan antara kekuatan yang berintikan rakyat yang membangun pertahanan dari kemampuan anak bangsa dalam mengembangkan industri alutsista nasional daripada sekedar beli, beli dan beli bahkan pakai pinjaman luar negeri yang meningkat hingga mencapai Rp 386 triliun rupiah," jelasnya.
Sindiran Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo juga sempat menyinggung langkah Prabowo sebagai Kemenhan yang hobi berbelanja pesawat bekas.
Hal itu disampaikan Ganjar saat bicara persiapan debat ketiga calon presiden dan calon wakil presiden yang terjadwal pada Minggu (7/1/2024).
Tema debat ketiga pada 7 Januari 2024 mendatang mengangkat tema Pertahanan dan Keamanan (Hankam), serta Hubungan Internasional dan Geopolitik.
"Jadi sudah disiapkan, Insya Allah siap," kata Ganjar di Lapangan Bangsalan, Teras, Boyolali, Sabtu (30/12/2023).
Ganjar mengaku sudah bertemu dan berkomunikasi terus-menerus dengan timnya, salah satunya dengan purnawirawan Jenderal TNI Andika Perkasa.
Selain itu, Ganjar juga mempelajari posisi Indonesia di organisasi dunia, seperti ASEAN, PBB, G20, APEC, dan G7.
Di samping relasi ekonomi, ada juga masalah perbatasan, konflik geopolitik, dan masalah pengungsi.
"Saya sangat optimistis, kalau soal menguasai debat keputusannya sesuai tidak, gitu kan.
Kan kita tidak bisa lagi berbicara pertahanan kita tapi belinya pesawat bekas, enggak ada (itu)," singgung Ganjar. (*)