POPNEWS.ID - Hubungan PDIP dan Presiden Jokowi bisa dibilang sudah berakhir.
Politikus senior PDIP, Panda Nababan tak henti mengungkapkan kekesalannya kepada Jokowi.
Menurut Panda, selama ini Jokowi menipu mereka.
"Raykat itu sudah tahu selama ini kita memuja muji Jokowi. Ternyata menipu kita," katanya.
Dulu, kata Panda, Jokowi meminta dibantu untuk mengalahkan Prabowo Subianto.
"Sudah kita kalahkan 2 kali, eh sekarang kita diminta memilih Prabowo," katanya lagi.
Sebelumnya, Panda Nababan mengaku syok dengan Jokowi yang sekarang.
Dia merasa, Jokowi saat ini bukanlah Jokowi yang dia kenal.
"Saya terus terang, yang bikin aku syok, kaget kemudian seakan-akan nggak tau bagaimana, ternyata ini bukan Jokowi yang ku kenal.
Apalagi Gibrannya," kata Panda Nababan, Rabu (1/11/2023).
"Nggak kebayang aku ini, belum masuk di akal sehat saya ini," ujarnya lagi.
Panda pun mencontohkan saat Jokowi hadir di Rakernas Pro Jokowi (Projo) di Senayan.
Dia menyinggung soal Jokowi yang memukul gong delapan kali ketika itu dan meminta Projo untuk tidak terburu-buru menentukan pilihan.
Namun ternyata, beberapa jam kemudian justru mendeklarasikan dukungan ke Prabowo.
"Ambil contoh, waktu Senayan yang Projo, yang kemudian pukul gong delapan kali ini. Dia ngomong, ojo grasa grusu, ojo kesusu, tunggu saya," katanya.
"Empat jam kemudian, setelah dia (Jokowi) pergi, Budi Arie (Ketua Projo) ke Kertangera (rumah Prabowo Subianto). Sampaikan dukungan ke Prabowo. Mendahului apa yang diminta Jokowi," imbuh Panda.
Tindakan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi tersebut, bagi Panda, merusak wibawa dari Jokowi.
Panda berujar Jokowi kini tak lagi didengar oleh relawannya.
"Jokowi nggak ada wibawa. Nggak ada muka, nggak ada harga. Dia pun nggak didengarlagi,"ujar Panda. (*)