POPNEWS.ID - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkot Samarinda dari sektor pajak restaurant dan rumah makan menjadi sorotan.
Pasalnya, setiap tahun, rata-rata PAD yang dihimpun dari sektor tersebut mencapai ratusan juta.
Namun, kali ini jumlah perolehan PAD dari sektor pajak restaurant dan rumah makan mengalami penurunan.
Hal ini pun memantik kecurigaan dari Anggota DPRD Samarinda, Novi Marinda Sari.
Novi curiga, ada oknum pengusaha restaurant nakal di Kota Tepian yang tak melaporkan pendapatan riil mereka.
Sehingga, berpengaruh terhadap jumlah pajak yang wajib disetorkan ke daerah.
"Karena itu bukan kadang-kadang mereka (oknum) main (setoran pajak).
Sampai hari ini kita tidak tahu oknum yang mana bermain, apakah yang mempunyai restoran apakah ada oknum-oknum yang di luar itu," ucap Novi, Selasa (22/3/2022).
Kendati demikian, Novi menduga bahwa kurangnya capaian pajak di sektor rumah makan dan restoran tentu dikarenakan oknum yang bermain curang.
Padahal, sebelumnya Pemerintah Kota Samarinda dan DPRD Samarinda telah bekerjasama dengan Bankaltimtara untuk memasang alat pengukur pajak atau Tapping Box di banyak restoran. Namun alat tersebut belum sampai 1 bulan dilaporkan banyak mengalami kerusakan.
"Enggak bisa dipakai akhirnya ada beberapa restoran yang tidak ingin ada Tapping Box. Padahal itu hanya untuk kita mengukurnya saja, minimal 3 bulan baru bisa kita liat (hasilnya)," tambah Novi.
Politisi PAN itu pun mendorong agar OPD terkait bisa segera melakukan pendataan ulang restoran dan rumah makan di Kota Tepian agar dapat memaksimalkan penghasilan pajak daerah setiap tahunnya.
"Karena setiap bulannya ada restoran yang baru. Seharunya dinas yang terkait itu peduli terhadap hal ini, dan semestinya dinas selalu ada pembaharuan terhadap restoran yang baru ini," katanya. (advertorial)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS