POPNEWS.ID - PDIP tampaknya coba menggoda Koalisi Perubahan untuk bersatu menghadapi pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming yang disokong Presiden Jokowi.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kini mengeklaim telah membuka komunikasi dengan tim Anies Baswedan dan cawapresnya, Muhaimin Iskandar.
Alasannya, ia merasa Tim Kampanye Nasional (TKN) Ganjar-Mahfud MD telah mendapatkan tekanan dari kekuasaan.
Nasib serupa pun dianggapnya terjadi pada kubu Anies-Muhaimin.
"Oh, ya cukup banyak (tekanan yang muncul).
Kan juga ada kan itu sama, kita menyepakati dengan AMIN juga, penggunaan suatu instrumen hukum, penggunaan instrumen kekuasaan.
Dalam konteks ini, kami juga membangun komunikasi dengan AMIN, karena merasakan hal yang sama," sebut Hasto di Jakarta Pusat, Sabtu (18/11/2023).
Ganjar Malah Merasa Tak Tertekan
Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mengaku akan bertanya pada Sekretaris Jenderal PDIP sekaligus Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Hasto Kristiyanto yang menyebut soal adanya tekanan atau intervensi terhadap pendukung Ganjar-Mahfud MD.
Ganjar mengaku belum tahu siapa pihak yang mendapat tekanan dan dari mana asal tekanan tersebut.
"Enggak tahu. Siapa yang tertekan?" tanya Ganjar, ditemui di Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (19/11/2023) malam.
Kemudian, cawapres nomor urut tiga, Mahfud MD yang mendampingi Ganjar menimpali.
"Yang ngomong siapa (ngomong ada tekanan)?" kata Mahfud.
Awak media pun menjawab bahwa yang menyebut ada tekanan adalah Hasto Kristiyanto.
Setelah mendengar itu dari awak media, Ganjar menduga yang mendapatkan tekanan justru Hasto sendiri.
"Oh ya mungkin Mas Hasto yang ditekan," ucap dia.
Untuk itu, mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengaku bakal bertanya pada Hasto apakah tekanan itu benar dan seperti apa macam tekanan yang didapatkan.
Adapun dugaan tekanan yang dimaksud, di antaranya terkait pencopotan baliho Ganjar-Mahfud di beragam tempat.
Kemudian, dugaan intimidasi terhadap Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya yang memotret fakta elektabilitas Ganjar-Mahfud meninggi.
Bukan hanya itu, dugaan tekanan juga dialami oleh pegiat media sosial Ulin Ni'am Yusron dan politikus PDI-P Adian Napitupulu. (*)