POPNEWS.ID - 3 pasang calon capres-cawapres yang akan berlaga di Pilpres 2024 sudah mendaftar di KPU.
Mereka adalah Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, dan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming.
Ketiganya juga sudah menjabarkan visi-misi yang akan dikerjakan jika terpilih sebagai pemimpin negeri.
Lantas, apa saja visi-misi mereka?
1. Anies-Cak Imin
Dalam dokumen visi misinya, pasangan Anies-Cak Imin alias AMIN ini mengusung visi "Indonesia Adil Makmur untuk Semua".
Menilik visi pasangan ini dari sisi ekonomi, mereka berdua lebih berfokus terhadap pemerataan ekonomi yang dijabarkan melalui sejumlah upaya yang ingin diraih.
Upaya itu; menerapkan upah minimum yang adil dan sesuai dengan kondisi daerah tanpa memberatkan para pemberi kerja.
Anies-Cak Imin juga ingin menjalankan berbagai kombinasi kebijakan untuk menurunkan tingkat ketimpangan pengeluaran (indeks Gini) dari 0,388 pada 2023 menjadi 0,36-037 pada 2029.
Mereka juga memiliki target untuk mewujudkan alokasi APBN yang lebih mencerminkan upaya mengurangi kemiskinan dan ketimpangan ekonomi serta mewujudkan kota-kota unggulan sebagai pusat pertumbuhan untuk menekan ketimpangan antar kawasan.
AMIN juga ingin mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan melalui pendekatan multisektor dengan target menurunkan kemiskinan dari 9,36 persen pada Maret 2023 menjadi 4 persen-4 persen di 2029, juga kemiskinan ekstrem 0 persen pada 2026.
Pasangan ini juga berkomitmen untuk menciptakan minimal 15 juta lapangan pekerjaan baru, termasuk pekerjaan hijau (green jobs) pada 2025-2029.
Penciptaan lapangan kerja berkualitas di seluruh sektor dengan guna untuk menurunkan tingkat pengangguran terbuka dari 5,45 persen pada Februari 2023 menjadi 3,5 persen-4 persen pada 2029.
Kemudian, mereka akan mendorong efisiensi anggaran dengan memprioritaskan belanja produktif dan menekan belanja non produktif untuk menghasilkan ruang fiskal yang lebar dan pertumbuhan PDB rata-rata sebesar 5,5-6,5 persen per tahun pada 2025-2029.
AMIN juga berjanji mengelola utang negara secara bertanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan fiskal dan menjaga rasio utang terhadap PDB kurang dari 30 persen di 2029, turun dari 38,1 persen di 2023.
2. Ganjar-Mahfud MD
Sementara itu, paslon Ganjar-Mahfud lebih mengawali visi yang diusung dengan jargon "Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari".
Dari sisi ekonomi, pasangan ini menginginkan Indonesia dapat memiliki kekuatan ekonomi unggul berdaya saing yang mereka nilai akan terwujud dengan membuka 17 juta lapangan kerja baru.
Keduanya berkomitmen untuk memastikan penyerapan angkatan kerja baru setiap tahun dan mengurangi jumlah pengangguran hingga mencapai tingkat penyerapan tenaga kerja optimal.
Ganjar-Mahfud pun ingin memastikan alokasi kredit perbankan minimal 35 persen untuk koperasi, UMKM, dan perusahaan rintisan diikuti dengan pelatihan serta fasilitasi akses pasar.
Mereka juga menargetkan pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 7 persen melalui strategi untuk keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah (middle income trap) secara inklusif, dengan meningkatkan peran koperasi dan UMKM, dukungan usaha baru di seluruh wilayah Indonesia, pemanfaatan infrastruktur, ekonomi digital, pengelolaan ekonomi hijau-biru, serta pertumbuhan industri manufaktur di 7,5 persen-8 persen.
Pasangan ini juga memiliki target pengurangan tingkat kemiskinan 2,5 persen dan kemiskinan ekstrem 0 persen.
Percepatan penghapusan kemiskinan dilakukan dengan konvergensi program pusat dan daerah, serta optimalisasi dana non-APBN.
Untuk mewujudkan hal tersebut, mereka akan memastikan setiap keluarga miskin menyekolahkan minimal satu orang anaknya hingga sarjana demi memutus rantai kemiskinan.
Paslon tersebut juga memprioritaskan untuk mendorong industrialisasi 5.0 yang digerakkan oleh inovasi dan kreativitas.
Mengingat, mereka meyakini Indonesia memiliki rantai pasok yang lengkap, dari mulai bahan mentah, tenaga kerja terampil dan pasar yang besar.
3. Prabowo-Gibran
Pasangan Prabowo-Gibran mengusung visi "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045".
Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, pasangan ini menilai dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6-7 persen mulai 2025.
Maka itu, Prabowo-Gibran bertekad untuk membangun perumahan terjangkau bagi masyarakat yang membutuhkan untuk menguatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi masyarakat miskin, serta mengurangi ketimpangan.
Meski menjanjikan penciptaan lapangan kerja yang berkualitas, pasangan ini tak menargetkan berapa banyak lapangan pekerjaan yang akan tercipta jika keduanya memenangi Pilpres 2024.
Dalam dokumen visi misinya, mereka menjabarkan sebanyak 8 poin sebagai upaya untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas.
Diantaranya, mendorong perusahaan untuk menempatkan angkatan kerja berusia 18-24 tahun sebagai karyawan tetap melalui subsidi premi asuransi untuk pekerja selama 12 bulan.
Mereka bertekad untuk menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya dengan mengutamakan tenaga kerja lokal untuk mengurangi tingkat pengangguran.
Sama seperti pasangan lain, pasangan ini juga menargetkan tingkat kemiskinan ekstrem menuju 0 persen dalam 2 tahun pertama pemerintahan dan kemiskinan relatif ditargetkan di bawah 6 persen di akhir 2029.
Mereka menilai pemberantasan kemiskinan harus menjadi prioritas utama kebijakan pemerintah.
Keduanya juga berkomitmen untuk memperbaiki produktivitas perekonomian dengan tujuan memperbaiki angka Incremental Capital to Output Ratio (ICOR).
Mereka juga berniat untuk memperbaiki tata kelola utang pemerintah dengan menggunakannya hanya untuk sektor-sektor produktif. (*)