POPNEWS.ID - Musisi senior Iwan Fals kembali merilis lagu yang bermuatan kritik sosial.
Iwan Fals merilis sebuah lagu dengan judul 'Minyak Goreng'.
Lagu 'Minyak Goreng' dirilis Iwan Fals di tengah kelangkaan dan harga minyak goreng yang tidak stabil.
Lagu ini juga menjadi cara kritik dari Iwan Fals terhadap pemerintah.
Melalui lirik lagu "Minyak Goreng", Iwan Fals sampaikan kritik tersebut.
Lagu "Minyak Goreng ini dirilis di akun Youtube Iwan Fals Official pada 7 Maret 2022.
Lagu tersebut diciptakan Iwan Fals bersama Raja Pane.
Berikut ini beberapa informasi tentang lagu 'Minyak Goreng' yang merupakan lagu terbaru Iwan Fals.
Lirik Minyak Goreng sindiran untuk semua
Lagu "Minyak Goreng" menjadi lagu yang mengkritik pemerintah atas terjadinya kelangkaan minyak goreng di pasaran.
Tetapi ternyata lagu itu bukan hanya ditujukan kepada pemerintah.
Secara tersurat, lirik lagu Minyak Goreng menyebutkan kelangkaan minyak goreng karena adanya mafia.
Aku lirik dalam lagu itu juga merasa aneh dengan kelangkaan minyak goreng.
Padahal Indonesia dikenal dengan lahan perkebunan sawit dan produsen minyak sawit melimpah.
"Aneh rasanya kok bisa hilang. Kalau pun ada harganya selangit."
Di lagu itu juga disebutkan ada 7 konglomerat tambun yang menciptakan masalah kelangkaan minyak goreng dan meraup keuntungan dari sana.
"Usut punya usut ternyata ditimbun Oleh Siapa? Konon oleh tujuh konglomerat tambun," demikian dinyatakan dalam lirik lagu "Minyak Goreng".
Aparat juga kena kritik atas sikap diamnya saat melihat kondisi masyarakat di tengah kelangkaan minyak goreng.
"Aku resah, kok polisi tak berdaya?"
Pada bagian akhir lirik lagu "Minyak Goreng", Iwan Fals bertanya, mengapa susah memberantas mafia minyak goreng.
Berikut ini lirik lengkap lagu "Minyak Goreng" ciptaan Iwan Fals dan Raja Pane.
Minyak goreng menguap
Hilang & lenyap di pasar
Semua Ibu-ibu menggerutu
(pun Bapak-bapaknya sudah barang tentu)
Kocar Kacir di pasar pasar
Aneh rasanya kok bisa hilang
Kalaupun ada harganya selangit
Usut punya usut ternyata ditimbun
Oleh Siapa?
Konon oleh tujuh konglomerat tambun
Aku kesal, kok konglomerat tega?
Aku resah, kok polisi tak berdaya?
Aku marah, kok pemerintah begitu mudah dipermainkan?
Aku geram, kok kasus itu terus berulang?
Ini seperti tikus mati dilumbung padi
Bahan kita banyak, sawit jutaan hektar
Lalu kenapa hilang dan menghilang?
Dasar mafia, masa bodoh orang susah
Mungkin mafia dan aparat ada main?
Pura-pura hilang tapi diumpetin
Kok susah amat memberantasnya?
Tembak saja atau hukum seumur hidup
Jera…jera…jera…?
Ah belum tentu…Lho
Demikian sekelumit tentang lagu terbaru Iwan Fals yang mengkonversi kondisi sosial menjadi bahan ekpresi musik.
Iwan Fals membuktikan bahwa eksistensi dirinya tetap bertahan meski dalam usia 60 tahun. (Redaksi)
Ikuti informasi Popnews.id lainnya di GOOGLE NEWS dan Youtube.