POPNEWS.ID - Presiden Jokowi kembali mengungkapkan alasannya mengeksekusi pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Salah satu tujuan membangun IKN adalah untuk membuat pemerataan ekonomi ke luar Pulau Jawa.
Menurutnya, selama ini Pulau Jawa terlalu mendominasi perekonomian Indonesia.
Dari keseluruhan total PDB Indonesia, 58% di antaranya dihasilkan di Pulau Jawa. Artinya, selama ini separuh lebih perputaran uang di Indonesia berada di Pulau Jawa.
"PDB ekonomi, artinya ini ekonomi, perputaran uang itu 58% ada di Pulau Jawa. Maka perlu pemerataan bukan Jawasentris tapi Indonesiasentris," ungkap Jokowi saat memberikan sambutan di acara Istighosah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar, yang disiarkan virtual, Jumat (17/3/2023).
Dia melanjutkan Indonesia memiliki 17 ribu pulau, namun selama ini hanya satu Pulau Jawa saja yang menonjol. Bila sebelumnya bicara soal ekonomi, Jokowi menyebutkan secara kependudukan pun separuh lebih jumlah penduduk di Indonesia juga berada di Pulau Jawa.
"Negara ini ada 17 ribu pulau, penduduknya 280 juta, tetapi penduduk itu 56% hidup di satu pulau, yaitu Pulau Jawa. Ada 56%, sama seperti 150 juta lebih itu penduduk Indonesia hidup di Jawa, padahal ada 17 ribu pulau lho," kata Jokowi.
Maka dari itu banyak infrastruktur mulai dibangun di luar Jawa untuk mendorong pemerataan ekonomi dan kependudukan.
Tak terkecuali infrastruktur ibu kota baru. Dengan adanya pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur, diharapkan pusat-pusat ekonomi baru muncul selain di Pulau Jawa.
"Kenapa infrastruktur dibangun banyak sekali di luar Jawa? Karena untuk pemerataan, untuk dorong PDB, keluar dari Pulau Jawa.
Kita mau tunjukkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Termasuk ibu kota baru ini," ungkap Jokowi.
Baginya, ibu kota baru sendiri sebetulnya merupakan buah ide dari Presiden Soekarno.
Sejak tahun 1960-an, pemindahan ibu kota dari Jakarta sudah dirancang namun tak pernah terealisasikan.
"Ini gagasan sudah lama sekali, sudah sejak tahun 1960-an, Presiden Soekarno sudah merancang pindah ibu kota ke Kalimantan.
Tapi tidak terealisasi, Presiden berikutnya juga sama tidak terealisasi," ungkap Jokowi.
Jokowi menegaskan pemindahan ibu kota yang kali ini digagas di bawah pimpinannya sudah mulai berjalan. Targetnya, 10-15 tahun ke depan ibu kota baru Indonesia akan terwujud.
"Sekarang kita eksekusi dan sudah dimulai. Insyaallah mungkin bisa dalam 10-15 tahun akan selesai dan ibu kota kita pindah ke Nusantara," kata Jokowi. (*)