POPNEWS.ID - Voice of Baceprot, grup band metal asal Garut sukses menggelar tur di 9 kota di Amerika Serikat.
3 dara berhijab yakni Marsya Firda Kurnia (vocal dan gitar), Widi Rahmawati (bas), dan Euis Siti Aisyah (drum) mempromosikan album perdana mereka bertajuk Retas dalam konser RETAS AMERICAN TOUR 2023.
Semula, VoB dijadwalkan konser di 11 kota Amerika Serikat.
Namun, lantaran suatu hal, konser hanya digelar di 9 kota dan mendapat sambutan yang luar biasa.
VoB memulai tur dengan tampil di Head in The Clouds di Pasadena, California pada 6 Agustus 2023.
Tak disangka, banyak penonton lokal Amerika Serikat maupun Indonesia yang hadir menonton penampilan VoB.
Termasuk, pembawa acara Enzy Storia yang kini tinggal di Amerika Serikat tak ketinggalan menonton VoB.
“Aku ngelihat ada tiga cewek masih muda, berhijab nyanyi lagu metal rock.
Terus bagus banget main bass-nya, gitarnya, drumnya.
Aku senang banget nonton konser mereka di sini,” ucap Enzy seperti dikutip dari tayangan VOA, Selasa (22/8/2023).
Pada tur Amerika Serikat kali ini, Voice of Baceprot membawa beberapa pakaian tradisional Indonesia, seperti batik dan tenun Garut.
Selama konsernya di Amerika Serikat, Voice of Baceprot menyempatkan bertemu dengan penggemarnya di Indonesia untuk sekedar menyapa dan foto bersama.
Tak ketinggalan, yel-yel “Garut Pride,” serta bendera Indonesia pun ikut mewarnai konser Voice of Baceprot, yang berhasil membuat bangga para diaspora Indonesia yang hadir.
Saat manggung di Washington, D.C. Voice of Baceprot yang terkenal kerap membawa pesan penting melalui lagu-lagunya sempat menyampaikan kegelisahannya terhadap kondisi polusi udara di Jakarta yang terus memburuk.
Mereka menyampaikan pesan untuk penonton bisa merawat bumi dengan baik.
Dikutip dari VOA, Marsya mengatakan bahwa para musisi memiliki audiens tersendiri.
Menurut Marsya, apa yang mereka suarakan memiliki dampak yang besar.
Bahkan, kesempatan besar untuk didengar para penontonnya. Berhubungan dengan isu perubahan iklim, Voice of Baceprot juga menyisipkan pesan penting dalam lagu yang bertajuk “The Enemy of the Earth is You.”
Namun, mereka menegaskan lagu itu bukan untuk mengajari.
“Justru kita pengin ngajak untuk ayo belajar bareng ini ada kesempatan buat kita belajar bareng sama pendengar kita.
Buat lebih tahu nih, tentang bumi yang kita tinggalin tiap hari nih, udah kayak gimana sih?
Gimana cara kita buat sama-sama bikin bumi kita tuh lebih panjang umurnya gitu,” kata Marsya.
Hal tersebut mendorong mereka untuk bergabung dalam gerakan Music Declares Emergency.
Music Declares Emergency adalah gerakan yang mendeklarasikan darurat iklim dan upaya yang perlu dilakukan untuk menuju masa depan berkelanjutan.
Voice of Baceprot menjadi satu di antara lebih dari 3.500 artis yang tergabung dalam gerakan ini, termasuk Billie Eilish, Imogen Heap, dan 1975. (*)