Jumat, 22 November 2024

VoB, Trio Hijabers Metal van Garut Yang Tur Eropa

Sabtu, 11 Desember 2021 23:7

Voice of Baceprot ketika manggung di Atelier des Moles, Montbéliard, Prancis, 9 Desember 2021. (Foto: Dok VoB)

POPNEWS.ID - Girl band satu ini bukan bernama Trio Macan. Meski anggotanya tiga orang, band ini mengambil nama Voice of Baceprot (VoB), paduan antara bahasa Inggris (voice=suara) dan bahasa Sunda (baceprot: banyak bicara, rewel, berisik=noisy).

Band ini jauh dari kesan dangdut atau pop qasidah. Dari tampilannya, bisa dibilang tak lumrah. Dengan mengusung genre musik metal, tampilan band dengan personil jebolan MTs al-Baqiyatussolihat ini justru mengenakan hijab. Tapi, VoB bukan anti tradisi. Toh, mereka juga melantunkan nada pentatonis instrumen musik Sunda, meski hanya sisipan, kala bermain di Eropa.

Pentolan band asal Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat ini ada tiga orang. Adalah Firdda Marsya Kurnia, sang vokalis sekaligus gitaris VoB. Sementara pembetot bass (bassist) adalah Widi Rahmawati dan penabuh drum (drummer) adalah Euis Siti Aisah.

Baru-baru ini, VoB melakukan tur Eropa. Panggung teranyarnya adalah di Atelier des Moles, Montbéliard, Prancis, 9 Desember 2021 dan L'usine PTR. Geneve. Di Perancis, Voice of Baceprot juga tampil di festival musik Les Trans Musicales yang digelar di kota Rennes.

Di sana, mereka membawakan lagu garapan sendiri seperti God, Allow Me (Please) to Play Music. Tur ini juga bagian dari dari promo singlenya itu.

VoB juga meracik permainan lagu cover. Killing In The Name Of dari Rage Against The Machine atawa Enter Sandman dari Metallica adalah beberapa di antaranya. Lagu-lagu yang terbilang gahar, energik, dan penuh diksi pemberontakan dalam lirik.

Dari informasi yang ada pada poster unggahan akun media sosial VoB, tur kali ini bertajuk "Fight Dream Belive Europan tour 2021". Mereka menyambangi di Harleem dan Groningen, Belanda, Brussels Belgia, Perancis, dan Swiss. Tur ini berlangsung mulai 28 November 2021 hingga 10 Desember 2021.

Tur ini berlangsung lancar. Meski sang drummer, Widi, terbiasa tak mengenakan alas kaki ketika bermain.

  • Suarakan Perlawanan Perempuan dan Anti Perang

VoB dalam tur Eropa itu, ternyata juga membawa misi untuk menyuarakan perlawanan dan pembelaan kaum perempuan. Pada beberapa kesempatan, sang vokalis, Marsya, menanggapi kasus kekerasan seksual di Indonesia.

Seperti kasus kekerasan seksual seorang guru agama terhadap para santrinya hingga kasus kekerasan seksual yang mengakibatkan seorang perempuan bunuh diri di depan makam ayahnya sendiri.

"Korban dari kekerasan seksual oleh guru agama mereka. Dan, delapan dari mereka hamil. Saya merasakan sakit mereka dan saya tahu bagaimana sulitnya menemukan tempat yang aman untuk perempuan di dunia ini. Kita berdiri di sini tak hanya untuk bermain musik, tapi juga memperjuangkan tempat yang aman untuk perempuan, di mana pun kamu berada," ujar Marsya dalam postingan TikTok @voiceofbaceprot yang dikutip Sabtu, 11 Desember 2021.

Melalui lagu, band yang pernah menjajal panggung Synchronize Fest pada 2017 ini juga menolak peristiwa perang yang menghancurkan peradaban manusia. Trio hijaber metal ini membawakan lirik lagu "Stop War".

Lirik pembuka lagu itu seperti ini: "Stop war. We hate war!"

Menurut Marsya, dalam rekaman video yang diunggah di Youtube, 2018 lalu, perang akan selalu menciptakan penderitaan.

"Ini adalah teriakan kita terhadap perang. Kita benar-benar menolak perang karena perang itu pencipta penderitaan. Tidak ada satu alasan pun yang bisa dijadikan alasan pembenaran perang," ujar Marsya.

Jejak digital lainnya mengungkap, pada 2020 lalu, unggahan Twitter gitaris RATM, Tom Morello pun pernah meretweet penampilan VoB yang membawakan Guerrilla Radio. Tom memposting cuplikan penampilan Voice of Baceprot yang tampil sebuah TV Swasta Nasional.

"Indonesian #RATM Guerrilla Radio cover is ROCKING," cuit Tom. (Redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment