POPNEWS.ID - Pemkot Samarinda terus melakukan pengendalian banjir yang ada di Samarinda.
Teranyar, Wali Kota Samarinda Andi Harun lakukan tinjauan lapangan sodetan di Loa Janan Ilir pada Senin (9/10/2023) pagi.
Andi Harun mengatakan bahwa di kawasan perumahan Haji Saleh terus terjadi kebanjiran selama bertahun-tahun dan setelah dilakukan analisis reset ternyata ada saluran yang ketika over kapasitas airnya kembali lagi.
"Di kawasan ini diperlukan satu sistem agar air bisa langsung mengalir dan ternyata satu-satunya jalan kita lihat adalah harus alirkan langsung ke Sungai Loa Janan tapi dengan catatan kita harus crossing Jalan Loa Janan-Balikpapan," kata Andi Harun saat lakukan tinjauan.
Namun untuk melakukan Crosing jalan ini harus dapat izin dari Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) jika mendapat izin maka akan memasangkan K 300 (salah satu mutu beton yang dimanfaatkan untuk pembangunan konstruksi struktural) lalu akan diatasi dampak sosialnya.
"Saya tinjau hari ini, apakah hambatannya sudah, ternyata sudah kurang lebih sekitar 400 meter ke arah sungai Insyaallah tahun ini kelar, mudah-mudahan januari akhir desember mulai akan berdampak dan tidak akan ada lagi back water," ucapnya.
Pengaruhnya dari Sungai Kaliwara bahkan pembuangan pengaruh dari arah Rifaddin ini semua akan berefek tahun depan akan di sambung dari Sungai Kaliwara ke Sungai Loa Janan.
Ia mengatakan bahwa pengerjaan ini masuk pada Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalimantan Timur karena sungai loa janan ini berada di perbatasan sebagian Kukar dan Samarinda.
"Kami telah memohon ke provinsi supaya sungai loa janan juga dilakukan pengerukan. Supaya daya tampungnya bagus, untuk mendukung pembuangan air dari arah Loa Janan Ilir," ucapnya.
Orang nomor satu di Kota Tepian ini mengatakan bahwa saat ini Pemkot Samarinda bekerjasama dengan Provinsi Kalimantan timur untuk menangani dampak sosial yang dikerjakan.
"Kita menangani dampak sosialnya kerja sama dengan provinsi nanti kita lihat juga saluran yang selama belasan tahun gak bisa selesai karena terkendala dampak sosial, di pengadaan lahan,"ucapnya.
Dalam melakukan crosing ada 5 rumah yang terkena dampak, namun tadi masih ada 1 rumah yang belum dibayarkan dengan pemiliknya.
"Cuma kita minta agar keinginanannya tentang administrasi, kita kan harus hati-hati kita harus patuh ada aturan hukumnya masyarakatnya sudah oke, akhirnya beliau bersedia rumahnya dibongkar, dalam 1-2 hari proses pembayaran akan dilakukan," jelasnya.
Ia mengungkapkan luas lahan yang akan di crossing dengan Lebar 8 meter dan panjang 140 meter diluar dari jalan dilanjutkan hingga ke Sungai Loa Janan tinggi 2,3 Meter
"Fungsinya agar air bisa mengalir tidak lagi back water, mudah-mudahan tahun 2024 provinsi melanjutkan, yang penting kita sudah bisa atasi dulu pengurangan dampak banjir di daerah Loa Janan Ilir," pungkasnya. (*)