POPNEWS.ID - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Samarinda telah melakukan beragam upaya untuk menurunkan angka stunting.
Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Stunting yang dialami oleh anak merupakan gambaran keadaan tidak suksesnya pertumbuhan pada anak dengan umur di bawah 5 tahun yang dipicu ketiadaan gizi akut, yang mengakibatkan seorang anak dengan kondisi terlalu pendek untuk umurnya pada saat itu.
Kondisi ini terjadi dimulai bayi berada di dalam kandungan seorang ibu sampai dengan umur 2 tahun.
Namun saat ini banyak orang yang mengeluarkan kata stunting untuk bahan bercanda.
Menurut Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Samarinda Rinda Wahyuni Andi Harun, penggunaan kata ‘stunting’ sebagai candaan itu tidak dibenarkan.
“Bukan lagi sekadar candaan. Itu merupakan pembullyan (perundungan) dan penghinaan. Kita tidak boleh tutup mata soal stunting,” kata Rinda, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan agar semua pihak tidak meremehkan kasus stunting.
Seluruh pihak ia minta perlu berkerja keras untuk menurunkan dan mencegah terjadinya kasus stunting.
“Semakin cepat kita cegah, semakin cepat kita obati, semakin cepat teratasi,” pungkasnya. (Advertorial)