POPNEWS.ID - Aplikasi media sosial yang baru Threads kerap disebut sebagai penantang serius Twitter.
Diketahui, Threads merupakan aplikasi media sosial milik Mark zuckerberg.
Alias satu induk dengan Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Sementara, Twitter kini dimiliki oleh Elon Musk.
Kedua aplikasi pada dasarnya memang memiliki banyak kesamaan. Misalnya, sama-sama berfokus pada konten berbasis teks.
Memungkinkan postingan disertai elemen foto dan dan video.
Memiliki tampilan linimasa yang mirip, dan masih banyak lagi.
Penyebab Threads Disambut Antusias
Antusias pengguna menyambut Threads salah satunya mungkin karena ada aspek kebaruan.
Pengguna ingin mencoba dan menjajal langsung aplikasi baru bikinan Meta itu.
Menurut CEO Meta, Mark Zuckerberg, jumlah pengguna Threads bahkan sudah menembus 100 juta pengguna hanya dalam waktu lima hari.
Kendati demikian, kemunculan Threads sempat menuai kontroversi di kalangan pengguna.
Data Sensitif Pengguna Lebih Aman di Twitter?
Jika dibandingkan dengan Twitter, Threads meminta izin akses data pengguna dalam jumlah yang cukup banyak.
Lebih rinci, Threads meminta 14 data berbeda dari pengguna, seperti infromasi kesehatan dan fitness, finansial, riwayat pembayaran, riwayat pencarian, kontak, konten pengguna, penggunaan data, lokasi, kartu identitas, informasi sensitif, dan data lainnya.
Sementara Twitter, walau sama-sama meminta akses data pengguna, jumlahnya lebih sedikit daripada Threads.
Data yang diminta adalah lokasi pengguna, kartu identitas, informasi kontak, penggunaan data, riwayat pencarian, riwayat pembayaran, dan konten bikinan pengguna.
Berdasarkan penjelasan di toko aplikasi resmi Apple App Store, pengambilan data pengguna di Threads tidak dijelaskan digunakan untuk apa saja.
Berbeda dengan aplikasi Twitter yang lebih terbuka dan transparan mengenai penggunaan data pengguna.
Twitter menyebut daftar data yang dikumpulkan akan dipakai untuk memantau aktivitas pengguna Twitter di dalam aplikasi.
Data pengguna bakal disimpan oleh perusahaan.
Twitter juga menjelaskan data mana saja yang juga terhubung dengan data lainnya untuk mengetahui identitas pengguna.
Di saat yang bersamaan, Twitter juga menjelaskan mana saja data yang tidak akan diambil atau disimpan oleh perusahaan, seperti informasi kontak, konten bikinan pengguna, dan data lainnya.
Sama-Sama Tak Aman?
Keduanya tidak bisa dikatakan “aman” karena Threads dan Twitter sama-sama mengambil data penggunanya untuk mengidentifikasi identitias di beberapa aspek, seperti personalisasi konten, layanan iklan, akses informasi ke iklan pihak ketiga, fungsionalitas aplikasi, pemantauan aktivitas, dan sebagainya.
Pengambilan data yang terlalu banyak bisa menjadi pertimbangan sejumlah kalangan yang cukup memperhatikan masalah keamanan dan privasi data.
Bahkan di negara-negara Uni Eropa, Threads masih belum hadir di sana.
Penyebabnya adalah masalah keamanan data.
Threads Terkoneksi ke Instagram
Seperti yang diketahui, untuk mengakses aplikasi Threads, pengguna perlu memiliki akun Instagram.
Sebelum login Threads, sistem bakal langsung menyuguhkan opsi login menggunakan akun Instagram yang sudah terdaftar.
Artinya, hanya pengguna Instagram yang sudah memiliki akun saja yang dapat mengakses Threads.
Nah, pengguna yang tidak lagi ingin bermain Threads, tidak dapat menghapus akun atau profilnya dari sistem.
Jika pengguna menghapus akun Threads, maka pengguna harus menghapus Instagram miliknya.
Jika tidak ingin menghapus, pengguna bisa menonaktifkan akun Thread mereka. Dengan begini, akun Thread akan hilang tanpa perlu menghapus akun Instagram.
Namun, akun Thread ini bisa diaktifkan lagi sewaktu waktu.
Dalam kesempatan yang berbeda, CEO Instagram Adam Mosseri juga menekankan solusi yang sama.
Ia menyarankan pengguna untuk menyembunyikan akun Threads, memilih opsi menonaktifkan akun (deactive) atau mengubah profil menjadi “private”.
“Threads ditenagai oleh Instagram, jadi saat ini hanya satu akun saja (yang terdaftar). Namun, kami tengah mencari cara untuk menghapus akun Threads Anda secara terpisah,” tulis Mosseri di Threads. (*)