POPNEWS.ID - Kabar mengejutkan datang dari legenda pop internasional Madonna.
Pasalnya, The Celebration Tour yang sangat dinantikan para penggemar Madonna di seluruh dunia, terpaksa tertunda.
Penyebabnya adalah Madonna harus dilarikan ke rumah sakit karena infeksi bakteri yang cukup serius.
Menurut Guy Oseary, manager Madonna, pelantun 'Like a Virgin' itu dirawat di unit perawatan intensif pada hari Sabtu (24/6/2023) dan telah menerima perawatan medis dengan baik.
Madonna diduga pingsan di rumah, yang menyebabkan dilarikan ke rumah sakit.
Meski saat ini kesehatan Madonna dikatakan membaik, dia masih dalam perawatan medis dan diharapkan sembuh total.
Oseary menekankan bahwa meskipun Madonna mungkin akan segera meninggalkan ICU, dia tetap membutuhkan pengawasan medis.
Menurut Cleveland Clinic, infeksi bakteri adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri atau racun.
Jenis infeksi bakteri yang paling umum termasuk infeksi di paru-paru, saluran kemih, atau kulit.
Misalnya, salmonella dalam makanan dapat menyebabkan infeksi bakteri dan menyebabkan keracunan makanan.
Radang tenggorokan adalah jenis lain dari infeksi bakteri yang biasanya hanya menyebabkan penyakit ringan namun bisa mematikan jika menjadi invasif, artinya bakteri menyebar ke bagian tubuh yang biasanya tidak dilaluinya.
Infeksi bakteri dapat disebabkan oleh bakteri berbahaya dari manusia, hewan, atau zat yang terinfeksi atau aspek lain dari lingkungan, serta dapat disebabkan oleh bakteri baik yang masuk ke tempat yang tidak seharusnya di tubuh.
Orang yang paling rentan terhadap infeksi bakteri termasuk mereka yang mengidap diabetes, sistem kekebalan tubuh yang lemah, luka terbuka atau mereka yang baru saja menjalani operasi.
Spekulasi Beredar
Oseary tidak mengungkapkan dalam pengumumannya jenis infeksi bakteri apa yang dimiliki Madonna.
Namun, dr Natalie Azar, koresponden medis NBC News berspekulasi bahwa kondisi yang disebut sepsis mungkin telah membawa legenda musik tersebut ke ICU.
"Biasanya, masuk ke ICU akan terjadi jika dokter khawatir seseorang mungkin menjadi septik atau mungkin mengalami sepsis, yang merupakan keadaan darurat yang berpotensi mengancam jiwa yang dapat terjadi ketika respons kekebalan Anda bereaksi berlebihan terhadap infeksi," kata Azar.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, gejala sepsis tergantung pada jenis infeksi.
Namun gejala awal yang kerap muncul meliputi demam, berkeringat, hipotermia (suhu badan terlalu rendah), denyut nadi terlalu cepat, frekuensi napas terlalu cepat, dan perubahan jumlah leukosit darah.
"Infeksi bakteri biasanya adalah hal yang membuat orang paling sakit sehingga bisa berakhir di ICU," jelas Azar. (*)