Jumat, 15 November 2024

Tanpa Ampun, Rusia Sikat Pasukan Terakhir Ukraina yang Sembunyi di Pabrik Baja

Kamis, 5 Mei 2022 19:15

Ilustrasi pasukan Rusia mengepung Ibu Kota Ukraina, Kiev

POPNEWS.ID - Rusia tampaknya tak memberi sedikit kelonggaran kepada Ukraina.

Dikabarkan, tentara Vladimir Putin akan menyerbu pasukan terakhir Ukraina yang terjebak di pabrik baja, Mariupol.

Sebelumnya, pabrik baja di Kiev ini jadi perlindungan bagi pasukan yang terdesak maupun warga sipil.

Namun, Ukraina mengatakan Rusia 'berusaha menghancurkan' sisa tentaranya yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal di Mariupol.


Pasukan terakhir Kiev di kota yang hancur itu mengatakan pasukan Moskow telah membobol pabrik raksasa itu.

"Penjajah Rusia fokus untuk memblokir dan mencoba menghancurkan unit Ukraina di daerah Azovstal," kata tentara Kiev dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP, Kamis (5/5/2022).

"Dengan dukungan pesawat, Rusia melanjutkan serangan untuk mengambil kendali pabrik."

Pernyataan itu muncul saat gencatan senjata yang diumumkan Rusia akan dimulai di pabrik yang dikepung. Ratusan tentara Ukraina dan beberapa warga sipil telah terperangkap selama berminggu-minggu di lokasi itu.

Seorang komandan batalion Azov, yang memimpin pertahanan Mariupol, mengatakan tentara Rusia telah memasuki pabrik pada Rabu malam waktu setempat. Pertempuran sengit pun berlangsung.



"Selama dua hari, musuh menyerbu masuk ke dalam pabrik baja," kata komandan Azov Denys Prokopenko.

"Situasinya sangat sulit tetapi meskipun demikian kami terus menjalankan perintah untuk menahan pertahanan," sambungnya.

Dia mengatakan unit Ukraina 'melawan' sementara kalah jumlah oleh Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta Sekjen PBB Antonio Guterres untuk membantu 'menyelamatkan' pasukannya di Azovstal dan menyerukan 'pemindahan semua yang terluka'.

Pemimpin Ukraina itu mengatakan, dalam pidato video terpisah, bahwa masih ada warga sipil terdiri dari wanita dan anak-anak yang terjebak di Azovstal.

Dia menyebut Kiev sedang 'bernegosiasi' untuk menyelamatkan mereka.

"Butuh waktu untuk mengangkat orang keluar dari tempat penampungan bawah tanah ini.

Dalam kondisi saat ini, kami tidak bisa menggunakan peralatan khusus untuk membersihkan puing-puing. Semuanya dilakukan secara manual," ucapnya.

Wali Kota Mariupol Vadym Boichenko menyerukan kelanjutan evakuasi yang dipimpin oleh PBB dan Palang Merah dari kota pelabuhan selatan.

344 warga Ukraina telah dievakuasi dari Mariupol dan sekitarnya pada Rabu malam.

"Sekarang kami berjuang untuk keselamatan setiap orang, setiap penduduk Mariupol," katanya di Telegram. (*)


IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment