POPNEWS.ID - Pernikahan ternyata sudah dilalui mantan aktris Peggy Melati Sukma.
Lantas, siapa sosok pria yang menjadi suami Peggy Melati Sukma itu?
Khadijah Peggy Melati Sukma adalah mantan aktris Indonesia yang kini menjdi pendakwah.
Ia diketahui telah menikah dengan pengusaha sekaligus pendakwah asal Indonesia yang tinggal di Selandia Baru, Reza Abdul Jabbar.
Pernikahan itu pertama kali diumumkan Arie Untung dalam unggahan media sosial pada Rabu (1/2). Arie mengatakan kabar pernikahan itu disampaikan Reza dalam panggilan video sebelum mereka kembali ke Selandia Baru.
Sosok suami Peggy Melati Sukma
Dilansir dari NZ Herald, Reza Abdul Jabbar lahir di Pontianak pada 1975 silam. Ia merupakan putra seorang pengusaha yang bergerak di bidang farmasi, tekstil, dan konstruksi infrastruktur.
Masa muda Reza banyak dihabiskan di kebun yang mengelilingi tempat tinggalnya di Kalimantan. Kehidupan Reza sejak kecil tak jauh dari tanaman dan hewan, mulai dari mengurus kebun mangga hingga memelihara sejumlah hewan.
Reza kemudian bermimpi menjadi petani sehingga memilih menggeluti studi pertanian. Ia mengenyam pendidikan hingga luar negeri, mulai dari menjalani sekolah menengah di Singapura dan berlanjut ke Glenfield College di Auckland, Selandia Baru.
Studi itu berlanjut hingga Reza berkuliah di Massey University jurusan ilmu pertanian. Ia juga bekerja sebagai asisten manajer di peternakan sapi perah yang mengurus 750 sapi di kawasan luar Hamilton.
Reza kemudian bertemu dengan Silvia, seorang lulusan jurusan perbankan dan keuangan yang bekerja untuk Westpac di Wellington. Mereka kemudian menikah dan dikaruniai lima orang anak.
Dunia pertanian masih berkutat di kehidupan Reza, terlebih setelah dia memutuskan untuk membeli tanah seluas 185 hektar pada 2007. Tanah itu disulap menjadi dua peternakan sapi perah yang digunakan sebagai lokasi pemerahan lebih dari 1000 sapi.
Di luar urusan itu semua, Reza sejak awal juga aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan. Ia merupakan seorang pendakwah ternama di komunitas Muslim daerahnya.
Reza bersama keluarganya yang kala itu tinggal di daerah Southland bahkan ikut membantu pembangunan komunitas Muslim Southland. Mereka mendirikan masjid hingga membuat pusat komunitas untuk melayani sekitar 80 keluarga Muslim di wilayah tersebut.
Sebagai seorang pendakwah, Reza juga kerap melakukan advokasi hingga membangun jaringan dengan berbagai pihak demi menghilangkan sentimen negatif terhadap Islam di Selandia Baru.
(redaksi)