POPNEWS.ID - Sinead O'Connor dan dunia musik dunia masih menyisakan jejak kuat hingga 2022.
Penyanyi dan penulis lagu ini dikenal publik karena penampilan kepalanya yang plontos.
Tak cuma itu, Sinead juga pernah meraih penghargaan musik dunia, Grammy Awards.
Dan dia juga tercatat pernah menolak penghargaan Grammy itu.
Kontraversi penyanyi dan penulis lagu asal Irlandia itu tak cukup sampai di situ.
Sinead O'Connor juga menggemparkan dunia saat menentukan pilihan untuk memeluk agama Islam atau menjadi mualaf. Dia pun kemudian mengenakan hijab hingga saat ini.
Kini namanya menjadi Shuhada Davitt. Dia sedang bersedih di akhir pekan pertama Januari 2022. Shane O'Connor, anak lelakinya ditemukan meninggal dunia.
Baca juga:Kehilangan Putra Tercinta, Kesedihan Penyanyi Sinead O'Connor di Masa Senja di Irlandia
Di tengah masa berkabung, masa lalunya kemudian terkuak kembali dan diberitakan beberapa media massa internasional.
Ustad yang mengislamkan Sinead pun, Dr. Umar Al-Qadri, turut mengucapkan belasungkawa melalui akun Tweeternya, Minggu (9/1/2022).
"Saya benar-benar patah hati untuk Saudari Sinéad. Ini adalah hal terburuk yang bisa terjadi pada orang tua mana pun. Kami semua berdoa untuknya, Donal, dan seluruh keluarga. Semoga Allah menyelimuti Nevi'im Nesta Ali Shane O'Connor, dan orang tuanya, dalam kasih sayang dan Rahmat-Nya, Ameen."Yang kerap menjadi sorotan adalah peristiwa mualafnya Sinead O'Connor hingga menjadi umat muslim.
Bagaimana kisah pelantun lagu "Nothing Compares 2 U" itu bisa memeluk Islam, ada petikan kisahnya berikut ini.
Masa kelam di waktu muda
Sinéad Marie Bernadette O'Connor adalah nama yang disematkan orang tuanya ketika Sinead O'Connor lahir pada 8 Desember 1966.
Orang tuanya sendiri bercerai dan itu menyebabkan Sinead hidup dalam masa yang sulit.
Di usia 16 tahun, Sinead mengaku pernah melakukan aktivitas kissogram.
Perilaku kissogram adalah serupa aktivitas mendatangi sebuah pesta dengan penampilan kostum unik.
Yang paling disukainya adalah mengenakan kostum 'biarawati nakal'. Pada bagian belakang, demikian penuturan Sinead, kostum itu dipotong.
Tak cuma hadir di sebuah pesta, di sana, Sinead juga melakukan aktivitas ganjil, yaitu mencium siapapun di sana.
Pengakuan itu dia sampaikan saat wawancara dengan Good Morning Britain.
"Di Irlandia di masa-masa itu, orang selalu bekerja, dari usia 11 tahun. Aku pernah bekerja di toko pizza tapi aku juga seorang kissogram. (Kostum) favoritku adalah biarawati nakal. Itu adalah busana biarawati lengkap, di belakangnya dipotong," ujar Sinead.
Pekerjaan tersebut menuntutnya untuk melakukan hal-hal aneh. Antara lain membaca puisi dengan aksen Prancis. Lalu dia memasangkan celana dalam ke kepala salah satu teman.
Di masa puncaknya Sinead O'Connor dikenal sebagai selebriti kontroversial. Jejak digital yang masih awet tersimpan sampai kini sebagai bukti aksi kontroversialnya adalah menyobek foto Paus Johanes Paulus II saat konser di tahun 1992.
Sinead juga sempat dikabarkan alami depresi berat hingga bipolar. Pengakuan itu disampaikan Sinead pada tahun 2007. Dia didiagnosa mengidap bipolar dan kerap berupaya mengakhiri hidupnya.
Di tahun 2015 melalui akun pribadi Facebook, dia menyebut overdosis di sebuah hotel di Irlandia dan dirawat di rumah sakit. Itu terjadi setelah dia minum beberapa pil.
Di tahun 2016, Sinead sempat dilaporkan menghilang saat pergi bersepeda pada pukul 01.00 tengah malam. Dia lalu ditemukan pukul 06.00 pagi di pinggiran Chicago.
Di tahun 2017, melalui sebuah video, Sinead juga mengaku alami gangguan mental. Dia menyebut bahwa alami 3 jenis gangguan mental.
"Aku berharap video ini berguna. Bukan hanya untuk aku saja tapi fakta bahwa aku hanya satu dari jutaan orang yang bernasib sama," ujar Sinead.
Sinead juga mengungkap kondisi keluarganya yang tak bisa menerima kondisi dirinya. Saat itu para dokter dan psikiater yang hanya bisa menjadi temannya.
"Aku hanya hidup dengan mereka. Mereka yang membuat aku tetap hidup sampai saat ini. Seluruh orang yang seharunya mencintai dan merawatmu malah memperlakukanmu dengan buruk," ujar Sinead O'Connor dikutip dari Fimela.
Penyanyi dan penulis lagu asal Irlandia itu memutuskan untuk menjadi muallaf di tahun 2018. Keputusannya itu tidak terjadi tiba-tiba.
Penghargaan musik
Di masa kejayaannya dan segudang kontroversi yang ada, dia mampu meraih penghargaan Artist of The Year in 1991 versi Rolling Stone.
Ia mampu meraih nominasi Grammy Award pada kategori Best Album, Best Song, dan Best Female Vocalist.
Tetapi dia tidak menerima penghargaan Best Alternative Music Performance untuk lagu "Nothing Compares 2 U" dari album keduanya, "I Do Not Want What I Haven't Got", dalam Grammy Awards 1991. Lagu itu adalah cover lagu dari ciptaan Prince.
Dia juga hadir dalam perhelatan yang diselenggarakan di Radio City Music Hall, New York (AS) tersebut.
Alasannya, Grammy Awards ketika itu sudah terlalu komersial.
Dengan album dan lagu tersebut, pemilik nama lahir Sinead Marie Bernadette O'Connor ini dinominasikan untuk empat kategori.
Sinead O’Connor terbilang sukses berkat lagu garapan Prince itu. Lagu ciptaan Prince itu sendiri ditulis Prince di tahun 1985.
Lagu itu bukan lagu utamanya tetapi untuk kelompok musik Prince yang lain, The Family.
Mulai mempelajari Islam
Sederet prestasi dan pengalaman hidup yang pahit itu ternyata membawa Sinead O'Connor pada jalan hidup yang sangat berbeda di kemudian hari.
Sinead mempelajari agama dan religiusitas keislaman. Keputusannya untuk memeluk Islam kemudian ia tetapkan.
Shuhada' Davitt memilih Islam karena kesadaran usai perjalanan pelajari bermacam agama. Dia telah belajar ilmu teologi dan "melempar jangkar" religiusitasnya pada Islam.
Dia akui telah mempelajari bermacam kitab suci beberapa agama.
"Ini merupakan keputusan murni dari perjalanan ilmu teologi. Semua studi kitab suci yang saya laku kan berujung kepada Islam dan membuat seluruh kitab yang lain tak lagi dibutuhkan. Saya akan mempunyai nama baru. Nama itu adalaha Shuhada," ujar O'Connor lewat kicauan di Twitter pada 20 Oktober 2018.
Sebelumnya, Kamis (25/10/2018), Imam Irlandia Syekh Umar al-Qadri unggah video saat Sinead O'Connor ucapkan dua kalimat Syahadat sebagai tanda masuk Islam.
Ketika diwawancara di sebuah acara "The Late Late Show", Sinead ungkapkan rasa membaca Al Quran.
"Saya membaca juz dua Al Quran dan saya benar-benar merasa ini rumah saya dan saya telah menjadi muslim sepenuh hidup saya," kata Sinead O'Connor.
"Seorang muslim adalah seorang yang yakin tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah."
Dalam wawancaranya dengan ITV's Good Morning Britain, dia bercerita setelah membaca Alquran surah al-Baqarah dia baru menyadari, setiap orang termasuk dirinya telah menjadi Muslim sejak lahir.
"Segera setelah saya membaca surah kedua Alquran, saya mengatakan oh my god, aku sudah menjadi seorang Muslim se umur hidupku dan bahkan tidak mengetahuinya. `Dalam Islam, Anda tidak menyebutnya pindah, tetapi kembali. Anda dilahirkan sebagai Muslim sejak awal, setiap orang dengan logika apa pun akan melihat mereka adalah Muslim selama ini. Jadi, itulah yang sebenarnya terjadi pada saya," jelasnya.
O'Connor berkata tentang umat muslim atas dirinya yang mualaf. Menurutnya muslim adalah orang-orang yang baik, lembut, dan sangat mencintai sesama manusia.
Di awal mualaf, dia marah karena orang-orang membencinya. Kini dia mulai membiasakan diri hadapi orang-orang yang tak suka dengan pilihan jadi seorang Muslim.
Dia justru mengaku bangga karena telah menjadi Muslim.
"Saya bangga menjadi seorang Muslim. Keputusan ini sangat alami, sebuah kesimpulan dari perjalanan teologi saya. Semua telaah kitab suci mengarah pada Islam," kata O'Connor lewat akun @Magda Davitt77, dikutip dari laman Irish Post.
Sinead kini terbiasa kenakan hijab. Islam telah ajarkan umatnya untuk menutup aurat dan Sinead O'Connor menunaikannya. (Redaksi)