POPNEWS.ID -  Separuh ASN yang akan pindah di tahap awal IKN Nusantara dikabarkan berstatus single, alias belum menikah.

Namun, hal ini dibantah Menpan RB Abdullah Azwar Anas.

Mantan Bupati Banyuwangi ini menuturkan, tidak pernah ada pembahasan mengenai hal tersebut.

"Saya justru single membaca dari media. Kami tidak ada. Tidak ada pertimbangan itu," ujar Azwar Anas, Rabu (15/3/2023).

Selain itu, menurut Azwar Anas di rapat kabinet pun tidak ada isu atau usulan soal ASN yang pindah ke IKN setengahnya berstatus belum menikah. 

Kemungkinan hal itu merupakan usulan dari pejabat di Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), namun hal itu belum disampaikan secara resmi.

"Di rapat kabinet nggak ada. Mungkin bisa saja teman-teman di Otorita mempertimbangkan mungkin ada beberapa dan lain hal, tapi di rapat kabinet tidak ada," kata Azwar Anas.

Sebelumnya Wakil Ketua Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Donny Rahajoe menyebutkan ada 16.990 aparatur sipil negara dari kementerian/lembaga dan pertahanan/keamanan akan pindah ke IKN 2024. 

Setengahnya, akan dipilih pegawai yang belum menikah alias single untuk pindah duluan ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Donny menjelaskan nantinya pegawai-pegawai yang single itu kemungkinan akan menempati satu hunian yang sama bersama-sama. 

Menurutnya, 1 unit hunian tipe 98 meter persegi dengan 3 kamar akan ditinggali lebih dari satu pegawai negeri sipil.

"Kita perhitungkan 50% yang single, single yang pindah, itu akan sharing. 

Jadi dihitungnya 1 unit tipe 98 yang kecil itu 3 kamar bisa sharing," ungkap Donny ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (8/3/2023) yang lalu.

Kembali ke Azwar Anas, dia membenarkan bila 16.990 ASN dan aparatur sipil hankam bakal dipindah ke IKN duluan. 

Dia bilang pemerintah melalui Kementerian PUPR sudah menyiapkan hunian untuk para abdi negara di IKN.

"Nah ini menurut Menteri PU telah disiapkan super block-nya untuk rumah dinas untuk mereka," sebut Azwar Anas.

Kemudian dia mengungkapkan pihaknya saat ini sedang mempertimbangkan adanya insentif bagi penyedia jasa pendidikan untuk membuat sekolah di IKN. 

Nantinya akan ada insentif khusus untuk membuka sekolah di IKN.

Hal ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan kepada keluarga para ASN yang pindah ke IKN. 

Misalnya, ada ASN yang berkeluarga dan memiliki anak dengan usia sekolah tak perlu pusing untuk memindahkan sekolah anaknya.

"Jadi kalau di sana sudah ada sekolah misalnya kayak sekolah-sekolah internasional, sekolah sekolah Islam yang bagus dan sekolah lainnya yang bagus pindah sana, kan bagus. 

Justru bagaimana untuk mempercepat pemindahan ke sana," papar Azwar Anas.

"Saya kira menarik tawaran dari Pak Heru bagaimana bekerja sama dengan Gubernur DKI untuk memberikan insentif misalnya sekolah-sekolah yang saya nggak sebut merknya yang bagus-bagus, yang digandrungi banyak orang, sekarang segera pindah ke sana dengan misalnya insentif perpajakan," tuturnya. (*)