POPNEWS.ID - Beragam acara menarik digelar dalam Lebaran Betawi 2023.
Kegiatan ini berlangsung di kawasan Selatan Monas selama dua hari, yakni 20-21 Mei 2023.
Berbagai atraksi unik yang akan digelar di Monas, salah satunya tradisi hantaran atau anteran di masyarakat Betawi saat Lebaran.
Ini digambarkan lewat kunjungan seorang anak kepada orang tuanya, atau orang yang lebih muda kepada yang lebih tua.
Selain itu, atraksi pawai bedug hingga penampilan seni tanjidor, samrah, dan gambang kromong.
Tak ketinggalan keroncong Betawi hingga penampilan grup Kerontjong Toegoe yang legendaris yang akan memainkan lagu lawas Indonesia.
Lebaran Betawi ditutup dengan pemutaran film layar tancep.
Bioskop misbar ini jadi acara unik karena sudah langka.
Sementara pada hari kedua Minggu, pertunjukan dibuka dengan tradisi palang pintu.
Dilanjutkan Parade Budaya Betawi meliputi ondel-ondel, rombongan penari, pesilat dan ditutup penampilan Lenong Betawi.
Awal Mula Lebaran Betawi
Lebaran Betawi pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008. Sejak itum Lebaran Betawi menjadi even rutin yang digelar Pemprov DKI Jakarta bersama Bamus Betawi.
Sejarawan JJ Rizal menjelaskan, Lebaran Betawi dilakukan oleh masyarakat Betawi yang mayoritas beragama Islam.
Bahkan dahulu, orang-orang Betawi memilih tidak bekerja untuk merayakan Lebaran ini.
Pada zaman dahulu kala, untuk merayakan Lebaran orang Betawi dapat saling bersilaturahmi sesama kampung.
Akan tetapi karena semakin berkembangnya pembangunan Jakarta, silaturahmi ini harus dikumpulkan menjadi satu tempat.
Maka itu, terbentuklah Lebaran Betawi ini.
Hari Lebaran dimaknai oleh tiga hal, yakni ibadah, sosial, dan ritual yang digabung jadi silaturahmi.
Sejak dulu, tradisi berlebaran masyarakat Betawi berlangsung hingga pekan ketiga di bulan Syawal.
Budaya itu tidak hanya digunakan untuk memperkuat tali silaturahmi, tetapi juga melanjutkan puasa syawalan.
Menyadari pentingnya melestarikan budaya tersebut, Wakil Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Masyarakat Betawi periode 2008-2012, Amarullah Asbah alias Bang Uwo, lalu menggagas ide membuat Lebaran Betawi. (*)