POPNEWS.ID - Rudal-rudal Rusia masih terlalu canggih untuk ditangkis sistem keamanan udara Ukraina.
Dari 84 rudal yang ditembakkan Rusia dalam 24 jam terakhir, hanya 34 rudal yang berhasil ditembak jatuh Ukraina.
Sementara, 50 rudal sisanya meluluhlantakkan wilayah Ukraina.
Kali ini, Rusia mengandalkan rudal hipersonik Kinzhal.
Dikutip dari CNN, Jumat (10/3/2023), pengakuan itu disampaikan oleh Alexander Rodnyansky yang merupakan penasihat ekonomi untuk Presiden Volodymyr Zelensky setelah rentetan serangan rudal besar-besaran Rusia ke Ukraina sepanjang Kamis (9/3) waktu setempat.
Militer Ukraina dalam pernyataannya menyebut dari total 84 rudal yang ditembakkan pasukan Rusia ke target-target infrastruktur Ukraina pada Kamis (9/3), enam rudal di antaranya merupakan jenis rudal hipersonik Kinzhal yang mampu menghindari sistem pertahanan udara Kiev.
"Mereka menggunakan rudal-rudal hipersonik.
Mereka menggunakan senjata jenis terbaru, dan mereka sekarang melihat bagaimana sistem pertahanan udara kami menghadapinya," ucap Rodnyansky dalam pernyataannya.
"Sistem pertahanan udara itu tidak bisa mengatasinya dengan cukup baik," ujarnya
Moskow diketahui telah menggunakan rudal hipersonik Kinzhal, yang disebut sebagai senjata hipersonik, dalam sejumlah kesempatan pada minggu-minggu awal invasinya ke Ukraina tahun lalu.
Namun persenjataan canggih itu jarang terlihat di langit Ukraina.
Menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional, rudal hipersonik Kinzhal pertama digunakan oleh Moskow pada Maret tahun lalu dan kemudian digunakan kembali pada Mei tahun lalu. (*)