Sabtu, 23 November 2024

Realisasikan Program Pro Bebaya, Wali Kota Andi Harun Ingatkan Pokmas Tak Korupsi

Selasa, 17 Mei 2022 18:53

SOSIALISASI - Peresmian sosialisasi pelaksanaan program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat (Pro Bebaya), Selasa (17/5/2022)/ Foto: pojoknegeri.com

POPNEWS.ID - Kabar gembira bagi kelompok masyarakat di Samarinda.

Pemkot Samarinda meluncurkan Program 100-300 juta per RT per tahun yang kini lebih familiar dengan program Pro Bebaya.

Direncakana, program Pro Bebaya ini direalisasikan pada Mei 2022 ini.

Anggaran sebesar Rp 75 juta telah siap dicairkan untuk program-program yang telah diusulkan kelompok masyarakat (Pokmas) di tingkat RT.

Sementara Rp 25 juta sisanya menyusul pada plot anggaran APBD Perubahan 2022 mendatang.

Pelaksanaan teknis program Rp 100 juta per RT se-Kota Samarinda pada tahun 2022 ini telah resmi disosialisasikan Pemkot Samarinda.

Sosialisasi tersebut digelar di Auditorium Kampus Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad (UINSI) Kota Samarinda, Jalan HAMM Rifaddin, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir pada (17/5/2022).

Acara dibuka langsung oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun, serta dihadiri langsung oleh Rektor UINSI Samarinda, Mukhamad Ilyasin, dan seluruh ketua RT se-Kota Samarinda.


Andi Harun mengatakan, anggaran dari program Probebaya itu sudah dapat dikucurkan pada Mei 2022 ini di 1.962 RT yang ada, melalui proses seleksi oleh tim swakelola yang melibatkan masyarakat dan pemerintah, termasuk dalam hal pengawasannya.

Jangan Korupsi

Andi Harun mengingatkan agar sejumlah Pokmas yang ditunjuk selaku tim swakelola dapat berlaku jujur dan tidak bertindak korupsi.

"Selama jujur dan sesuai kuitansi, maka sekalipun Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak akan bisa menemukan celah tindakan korupsi. Jangan pernah takut melaksanakan program, yang penting hati-hati dan jangan fiktif," ujar Andi Harun kepada awak media.

Ditegaskannya selama proses pelaksanaan program dan pencairan anggaran sesuai dengan prosedural yang ditetapkan pemerintah, maka potensi untuk terjerat kasus hukum akan nihil dialami tim swakelola selaku pelaksana.

Adapun peraturan yang dimaksud adalah Perwali Nomor 12/2021 tentang Teknis Pelaksanaan Probebaya.

Andi Harun mengimbuhkan sejak hari Selasa ini program Probebaya 2022 resmi diluncurkan. Ia menyebut sekretariat di masing-masing kelurahan akan disiapkan, tim-tim akan bekerja efektif, serta dokumen perencanaan kegiatan Probebaya akan diverifikasi.

"Mengecek kegiatan atas kepatuhan peraturan, lalu mengalir seterusnya sampai ke MoU, setelahnya dilakukan riview dan peninjauan lokasi, hingga selanjutnya kontrak swakelola sampai bisa berjalan," papar Andi Harun.

Wali kota meyakini pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan melalui program Pro Bebaya ini akan berjalan cepat di Kota Tepian.


Ia mengklaim skema pembangunan melalui tim swakelola bakal 10 kali lebih cepat daripada kegiatan infrastruktur yang biasa dilaksanakan OPD Pemkot Samarinda.

"Karena langsung diawasi masyarakat, dilaksanakan masyarakat, pertanggungjawabannya lebih sederhana. Sekali lagi yang penting tidak fiktif," imbaunya.

Terakhir, orang nomor satu di Samarinda itu menegaskan proses pengawasan juga dapat dilakukan oleh masyarakat.

Pemkot berencana membentuk klinik Pro Bebaya yang sementara ini ikut berkantor di Kantor Inspektorat Samarinda, sebagai wadah pengaduan dan konsultasi masyarakat atas pelaksanaan program Pro Bebaya.

"Baik soal kendala maupun dugaan-dugaan tindakan penyelewengan," sebut Andi Harun.

Terpisah, Ketua RT 1 Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu, Mas Dugi alias Ibas, mengatakan, program Probebaya yang pertama kali berjalan di Kalimantan ini cukup membuat masyarakat terbantu.

Ibas mewakili warganya mengajukan program pengadaan tandon air untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran seperti yang pernah terjadi pada 2018 silam di tempat tinggalnya, hingga pengajuan program untuk memberdayakan masyarakat agar ahli tata rias pengantin dan menjahit.


"Daerah kami cukup tinggi, terlebih dari sekitar 200-an orang warga rumahnya rata-rata kayu. Ini yang membuat kita mengajukan tandon air. Tentu kami merasa terbantu," ucap Ibas.

Ibas menegaskan sebagai ketua RT dirinya hanya menjalankan fungsi pengawasan untuk mengawasi jalannya program Probebaya di wilayahnya.

"Aliran dana ke Pokmas dulu, RT mengawasi saja," pungkasnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment