POPNEWS.ID - Melalui Program JENGRINDA, Pemkot Samarinda meraih penghargaan Museum Rekor Indonesia atau MURI.
Penghargaan didapatkan Pemkot Samarinda atas peran dan karya nyata program Jelantah Membangun Samarinda (JENGRINDA).
Kategori yang diraih adalah minyak Jelantah terbanyak se-Indonesia.
Program Pemkot Samarinda ini berkat kerjasama dengan PT Garuda Sinar Perkasa (GSP).
Dalam kerjasama itu, terkumpul sebanyak 14.362,9 Kg minyak jelantah dengan nilai rupiah mencapai Rp.100.540.300.
Saat menerima piagam Muri, Wali Kota Samarinda Andi Harun menyatakan harapan agar perolehan Rekor Muri kali ini bisa menjadi menjadi motivasi untuk keberlanjutan program JENGRINDA.
Tak hanya itu, Wali Kota Andi Harun juga mengharapkan agar JENGRINDA dapat mewujudkan gerakan pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat itu dimulai dari tingkat RT berupa sebuah usaha milik RT yang berorientasi bisnis, tanpa menyampingkan aspek sosial (donasi) untuk pengembangan Kota Samarinda selanjutnya.
"Sehingga tidak hanya berhenti disini saja," ujar Andi Harun dalam sambutannya, Kamis (7/4/2022) di Hotel Aston Samarinda.
Wali Kota Andi Harun juga mengaku penghargaan Muri ini merupakan penghargaan prestisius kedua dalam hidupnya.
Sebelumnya Wali Kota Andi Harun juga mendapatkan penghargaan Muri secara pribadi.
"Kali ini JENGRINDA Muri kedua bagi saya, tapi sebagai pemimpin daerah Kota Samarinda," ucap Andi Harun.
Andi Harun menjelaskan, minyak jelantah bisa bermanfaat sebagai bahan pengganti sebagian bahan baku crude palm oil (CPO) atau sawit dalam program biodiesel.
Langkah ini, bisa mengurangi limbah ke lingkungan hidup, memberikan manfaat ekonomi, baik untuk kesehatan, mengurangi emisi gas rumah kaca hingga mendukung pembangunan daerah.
"Di tahun 2021 program JENGRINDA mulai dikembangkan dengan sasaran masyarakat yang tersebar di 10 kecamatan, 59 kelurahan, dan 1992 RT," kata Wali Kota Andi Harun.
Dalam praktiknya, Program JENGRINDA merupakan program pembelajaran peduli lingkungan dengan cara melahirkan gerakan donasi minyak jelantah.
Donasi jelantah itu berasal dari masing masing rumah tangga kemudian hasil akhir donasi akan digunakan seluruhnya untuk pembangunan kampung wisata “JENGRINDA” di kawasan RT 32 Bukit Steling.
"Program ini menyelaraskan pemberdayaan masyarakat dengan adanya edukasi, monitoring dan output program untuk pembangunan Kota Samarinda menuju Kota Pusat Peradaban," ujar Wali Kota Andi Harun.
Program JENGRINDA terus berlanjut dan menunjukkan hasil serta dampak signifikan dari pelbagai aspek.
Setidaknya, program ini memberikan dampak nyata untuk mengurangi masalah lingkungan dan sekaligus memberikan nilai pemberdayaan masyarakat.
Pemkot Samarinda melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencoba membuat terobosan dengan melibatkan dunia usaha maupun ASN dan seluruh lapisan masyarakat.
Para partisipan ini dilibatkan dalam Program JENGRINDA sebagai sasaran untuk meningkatkan partisipasi dalam rangka mendorong kebiasaan masyarakat dalam memilah dan mengolah limbah rumah tangga.
Menurut Wali Kota Andi Harun, sejak pencanangan hingga saat ini, program JENGRINDA telah terlaksana cukup baik. Dinas terkait sudah berupaya untuk memfasilitasi 120 tim relawan JENGRINDA, yang terdiri dari unsur ASN, mahasiswa, dan masyarakat untuk menjadi tim edukator atau penyuluh bagi warga masyarakat Kota Samarinda.
"Tujuannya agar memiliki kesadaran untuk tidak membuang limbah jelantah, melainkan mendonasikannya," ujar Wali Kota Andi Harun.
Atas penghargaan MURI tersebut, Wali Kota Andi Harun sangat bangga. Terutama karena capaian rekor Muri ini diperoleh dari hasil partisipasi banyak pihak.
"Yang jelas saya sangat senang atas penghargaan yang kita peroleh hari ini. Penghargaan ini saya dedikasikan untuk seluruh warga Kota Samarinda," ujar Wali Kota Andi Harun. (Adv)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.