Jumat, 20 September 2024

Berita Nasional Hari Ini

Prabowo Skak APBD DKI Jakarta yang Jumbo tapi Tak Bisa Atasi Polusi, Anies Salahkan Angin

Rabu, 13 Desember 2023 18:53

Pilpres 2024 - Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, dalam debat capres, Selasa (12/12/2023). (ist)

POPNEWS.ID - Prabowo Subianto menanyakan anggaran besar Provinsi DKI Jakarta yang dipimpin Anies Baswedan selama lima tahun, tapi tak mampu mengatasi polusi udara Jakarta dalam kurun waktu kepemimpinannya.

"Tetapi selama Mas Anies memimpin, seringkali DKI menerima indeks polusi tertinggi di dunia. Bagaimana dengan anggaran Rp 80 T (triliun) Pak Anies?

Sebagai Gubernur tidak dapat berbuat sesuatu yang berarti untuk mengurangi polusi," kata Prabowo, dalam acara debat capres.

Anies kemudian menjawab, masalah polusi Jakarta bukan disebabkan oleh produksi udara kotor dari dalam kota melainkan dari luar kota.

Ia mengatakan, daerah di pinggiran Jakarta banyak Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang meyebabkan udara kotor bergeser ke tengah kota akibat gerakan angin.

"Tapi apa yang terjadi, ada hari di mana kita bersih, ada hari di mana kita kotor.

Ada masa minggu pagi Jagakarsa sangat kotor, apa yang terjadi? Polusi udara tidak punya KTP, angin tak ada KTP-nya, angin itu bergerak dari sana sini," kata Anies.

"Ketika polutan yang muncul dari pembangkit listrik tenaga uap mengalir ke Jakarta, maka Jakarta punya indikator ada polusi udara," ujarnya lagi.

Anies kemudian mengatakan, saat menjabat sebagai Gubernur DKI sudah ada beberapa program untuk mengurangi emisi dalam kota.

"Karena itu kita kerjakan dengan, satu pengendalian emisi kendaraan bermotor, uji emisi sekarang wajib.

Yang kedua elektrifikasi kendaraan umum, yang ketiga konversi kendaraan umum," kata Anies.

Prabowo kemudian menyindir, jika pemerintah hanya bisa menyalahkan gerakan angin maka tak ada artinya sebuah pemerintahan.

"Ya susah kalau kita menyalahkan angin. Jadi saya bertanya, saya bertanya dengan anggaran begitu besar, langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk dengan ril dalam lima tahun mengurangi polusi juga di mana rakyat Jakarta begitu banyak mengalami sakit pernafasan," ujar Prabowo.

"Saya kira kalau kita dengan gampang menyalahkan angin, hujan, ya mungkin tidak perlu ada pemerintahan kalau begitu," katanya lagi.

Anies lantas mengatakan, tanggapan Prabowo tidak memahami data dan hanya membayangkan ucapannya sebagai sebuah fiksi.

"Inilah bedanya yang berbicara pakai data dan berbicara pakai fiksi. Saya pakai data, jadi ketika ditunjukan ya memang ada sumber polutan di dalam kota.

Tapi, kalau sumber polutan di dalam kota, maka Pak pakai logika sederhana sekali, jumlah motor dari hari ke hari sama, maka seharusnya angka polusinya sama setiap waktu," ujar Anies.

Anies kemudian mengungkapkan, polusi udara harus ditangani dengan basis data yang jelas.

Dia bahkan menawarkan Prabowo foto satelit yang menunjukkan gerak arah angin yang menjadi penyebab polusi udara di Jakarta yang semakin buruk.

"Nanti kalau perlu saya kirimkan gambar satelitnya kepada bapak supaya bapak bisa menyaksikan. Dan inilah kita ambil langkah itu pakai ilmu pengetahuan pakai data dan libatkan scientist untuk terlibat.

Kalau tidak ada itu, maka enggak ada langkah yang benar," kata Anies. (*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment