Jumat, 22 November 2024

Berita Nasional Hari Ini

Pernah Jadi Panglima Tertinggi, Megawati Kembali Sorot Netralitas TNI dan Polri di Pilpres 2024

Jumat, 9 Februari 2024 17:9

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat orasi dalam kampanye Ganjar-Mahfud jelang Pilpres 2024.

POPNEWS.ID - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan uneg-unegnya terkait situasi politik terkini.

Hal itu diungkapkan Megawati di ampanye Pilpres 2024 akbar Ganjar Pranowo-Mahfud MD bertajuk 'Konser Metal', di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (3/2).

Megawati pun menyorot aparat TNI dan Polri yang dinilainya tak netral di Pilpres 2024.

Megawati mengingatkan, dirinya pernah menjadi Panglima Tertinggi TNI, lantaran pernah menjabat sebagai Presiden ke 5 Indonesia.

Adapun Konser tersebut dihadiri ribuan pendukung Ganjar-Mahfud dan sejumlah elite partai politik pengusung, seperti Plt Ketum PPP Mardiono, Ketum Hanura Oesman Sapta Odang, dan Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo.

Selain itu, ada pula Menteri Sosial Tri Rismaharini dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. 

Megawati meminta aparat TNI dan Polri tak lagi melakukan intimidasi terhadap para pendukungnya dalam Pemilu 2024.

Ia mengatakan PDIP adalah peserta pemilu yang telah diizinkan untuk ikut berkontestasi. 

Ia juga menyebut ajang pemilu adalah hak rakyat yang tak boleh diganggu gugat.

"Ingat, hei polisi jangan lagi intimidasi rakyatku. Hei tentara jangan lagi intimidasi rakyatku. 

PDI Perjuangan adalah partai sah di republik ini artinya diizinkan untuk mengikuti yang namanya pemilu. 

Pemilihan umum langsung adalah hak rakyat bukan kepunyaan kalian, ingat," kata Megawati.

Megawati turut menyinggung kasus yang menjerat Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono terkait pernyataan aparat tak netral di Pemilu 2024 dan kasus pelarangan banner di Gunung Kidul, Yogyakarta.

Ia menilai seharusnya aparat kepolisian tidak sewenang-wenang terhadap rakyat yang mengemukakan pendapat.

Terlebih, kata dia, setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di depan hukum tanpa terkecuali.

"Enak saja, anak orang dipanggil polisi, itu tahu enggak Pak Aiman? Enak saja anak orang dipanggil-panggil. 

Kemarin di Gunung Kidul? Baca enggak, baca enggak? Ada enggak Gunung Kidul sekarang angkat tangan? 

Loh, enak aja ibu udah minta kok baik-baik, ini harus sudah diturunkan bla bla bla," ujarnya. (*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment