Minggu, 6 Oktober 2024

Berita Nasional Hari Ini

Pengamat Politik Sarankan Pemenang Pilpres 2024 Tak Rangkul Lawan Politiknya Masuk ke Pemerintahan

Minggu, 25 Februari 2024 12:5

Debat Capres kelima Pilpres 2024 pada Minggu (4/2/2024).

POPNEWS.ID - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno  mengkritisi rencana rekonsiliasi antara peserta Pilpres 2024.. 

“Agar pilpres berguna, sebaiknya yang menang tak perlu ngajak yang kalah menjadi bagian pemerintah,” katanya, Kamis, 22 Februari 2024.

Menurutnya, pilpres itu ajang reward dan punishment. 

“Yang menang jadi penguasa karena itu hadiah dari rakyat, berikan kesempatan membuktikan kinerjanya. 

Sementara yang kalah biarkan di luar kekuasaan berjalan di tempat sunyi jadi oposisi sebagai bentuk hukuman rakyat tak memilih mereka,” kata dia.

Adi mengatakan, perlunya sistem berdemokrasi ada pihak dalam pemerintahan dan di luar pemerintahan, check and ballance kemudian terjadi.

“Pilpres terasa aneh jika yang kalah dirangkul atau menawarkan diri menjadi bagian koalisi pemerintah. 

Seakan pilpres hanya iseng-iseng berhadiah karena di ujung permainan semua menyatu dalam koalisi. Ini jahat bagi rakyat,” katanya.

Adi yang juga Direktur Parameter Politik Indonesia mengatakan, mestinya yang kalah biarkan jadi oposisi. “Hukum dia agar tak menikmati manisnya kekuasaan,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata Adi Prayitno, ketika Surya Paloh bertemu dengan Presiden Jokowi, maka momen itu menimbulkan tafsiran kalau Partai NasDem telah mengakui Prabowo-Gibran sebagai calon terpilih Pilpres 2024.

“Jadi, ketika Surya Paloh bertemu dengan Presiden Jokowi, itu harus dibaca dalam konteks politik seakan-akan Nasdem salah satu pengusung Anies Baswedan sudah lempar handuk mengakui kemenangan Prabowo-Gibran,” ujar Adi Prayitno yang juga dosen di UIN Syarif Hidayatullah ini.

Ia bahkan menyebutkan bahwa pertemuan antara kedua sosok itu merupakan peluang rekonsiliasi politik. Apalagi, tradisi politik di Indonesia senantiasa menerapkan rekonsiliasi yang merangkul pihak kalah. 

“Sangat mungkin juga bahwa pertemuan keduanya ini sangat terkait dengan soal kemungkinan Nasdem akan bekongsi dengan kubu Prabowo dan Gibran,” ucap Adi.
Menurut Adi, Jokowi juga merupakan salah satu kunci kemenangan Prabowo-Gibran.

Hal ini yang membuat Surya Paloh menemui ayah dari Gibran Rakabuming Raka itu. (*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment