POPNEWS.ID - Kasak kusuk mengenai siapa yang akan mengisi kursi kabinet Prabowo-Gibran sudah berhembus.
Pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming sudah ditetapkan sebagai Presiden dan Wapres Terpilih oleh KPU.
Prabowo juga merangkul Nasdem dan PKB yang menjadi lawan politiknya di Pilpres 2024.
Anggota Dewan Pakar Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, Prabowo akan memutuskan siapa saja orang yang terpilih menjadi menteri dalam kabinetnya.
Dia mengatakan penentuan kursi menteri akan diputuskan setelah ada kesepakatan antara Prabowo dan Gibran, Presiden Joko Widodo atau Jokowi, serta para ketua umum partai pengusung.
Namun politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu menegaskan belum waktunya mengungkap nama-nama menteri tersebut.
"Ojo grasa-grusu (jangan terburu-buru)," kata Drajad.
Sikap PAN
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas mengaku tak masalah jika jatah menterinya semakin berkurang karena bergabungnya dua partai non Koalisi Indonesia Maju (KIM), yaitu Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
PAN adalah partai yang bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 2024.
Koalisi itu dibangun bersama Gerindra, Golkar, dan Demokrat.
“Pilih jatah atau kepentingan Indonesia? Kami kan milih kepentingan Indonesia yang lebih besar,” ucap Zulhas.
Zulhas juga menekankan menteri yang dipilih Prabowo nantinya pasti yang mementingkan Indonesia dan memiliki kepribadian baik.
Sehingga, kata dia, masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi.
PKB
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menegaskan pihaknya tak meminta jatah kursi menteri jika nantinya bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.
Pernyataan itu diungkapkan Jazilul usai pertemuan PPP dengan PKB di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat pada Senin, 29 April 2024.
“PKB berkoalisi sejak dulu kan enggak pernah berbicara soal bagi-bagi kursi menteri,” tutur Jazilul.
Menurut dia, penentuan kursi menteri dalam kabinet merupakan sepenuhnya menjadi hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih.
“Kita tunggu saja Pak Prabowo dilantik, nanti dia yang punya hak prerogatif, dia yang akan membagi,” kata dia.
Partai Gerindra
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan sudah ada pembicaraan soal kursi menteri dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Pembicaraan menteri kan sudah pernah saya sampaikan. Sudah dibicarakan, sudah diotak-atik, sudah dirancang karena kebutuhan menteri berdasar pada pemerintahan yang akan datang,” ujar Muzani di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis malam, 25 April 2024.
Untuk kebutuhan pemerintahan yang akan datang, Muzani menyebutkan bergantung pada perencanaan program kerja pemerintahan ke depan.
“Sehingga itu sedang di-break down oleh presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka,” tutur Muzani, yang enggan menyebut siapa saja sosok yang akan menjadi menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Nasdem
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyebutkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka belum menawarkan posisi menteri untuk partainya.
Surya memastikan pertemuannya dengan Prabowo di Kediaman Prabowo, pada Kamis, 25 April 2024, tidak membicarakan komposisi menteri maupun tawaran yang diberikan Prabowo jika Nasdem bergabung dengan Prabowo.
"Belum, belum, belum ada, dan kami tidak membicarakan hal itu (tawaran menteri untuk NasDem)," kata Surya di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 27 April 2024.
Soal kemungkinan kubu Prabowo telah membicarakan tawaran menteri dengan internal pengurus Nasdem lainnya, Surya membantahnya.
Dia menyebut Nasdem memahami posisinya sebagai partai yang baru bergabung ke kubu Prabowo.
"Dari internal enggak ada juga masalahnya, memang kita menyadari, siapa kita?" kata Surya.
Sebelumnya, Surya menyatakan partainya siap mendukung pemerintahan di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran.
Surya menyampaikan hal itu usai bertemu Prabowo di Kediaman Prabowo.
“Kesempatan, dorongan, keinginan, spirit, mengajak, untuk bersama dengan pemerintahan saya pikir itu lebih baik. Inilah pilihan saya, pilihan Nasdem,” kata Surya.(*)