Senin, 25 November 2024

Berita Internasional Terkini

Pemerintah Belanda Minta Maaf kepada Indonesia Karena Bersalah Saat Agresi 1945-1949

Jumat, 18 Februari 2022 22:30

Aksi militer Belanda (foto: AP)

POPNEWS.ID - Pemerintah Belanda minta maaf kepada Indonesia atas kolonialisasi mereka di masa lalu. Kolonialisasi itu terjadi di saat Agresi Militer Belanda 1945-1949.

Permintaan maaf itu disampaikan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dalam konferensi pers di Brussel, Belgia, Kamis (17/2/2022) kemarin.

Mark Rutte sampaikan permintaan maaf kepada Indonesia atas penggunaan kekerasan militer Belanda selama masa Perang Kemerdekaan Indonesia 1945-1949 silam.

Menurut laporan yang dikutip Jumat (18/2/2022), pemerintah Belanda akui seluruh temuan hasil kajian sebuah tinjauan sejarah yang sangat penting.

Menurut studi tersebut, Belanda melakukan kekerasan secara sistematik, melampaui batas, dan tidak etis. Perlakuan itu adalah bagian dari upaya Belanda untuk menginvasi Indonesia, bekas jajahannya, pasca-Perang Dunia II.

PM Rutte juga membaca sebuah hasil studi yang membahas tragedi kekerasan Belanda terhadap Indonesia itu dari tiga lembaga berbeda.

Studi itu berjudul “Kemerdekaan, dekolonisasi, kekerasan, dan perang di Indonesia, 1945-1950." Kesimpulan penelitian adalah adanya pembiaran kekejaman ekstrem militer Belanda terhadap penduduk Indonesia.

Dalam kajiannya, peneliti temukan para tentara melakukan kekerasan sistemik yang meluas dan mendalam selama Perang Kemerdekaan Indonesia (1945--1949).

Fase pasca kemerdekaan RI 1945-1949 merupakan invasi Sekutu diboncengi Nederlandsch Indië Civiele Administratie (NICA) ke sejumlah wilayah di Indonesia.

Peristiwa berdarah banyak terjadi di masa itu. Pergantian berbagai posisi kabinet, Aksi Polisionil oleh Belanda, berbagai perundingan. Peristiwa-peristiwa itu berujung pada penyerahan kedaulatan kepada Indonesia 27 Desember 1949.

“Atas penggunaan kekerasan ekstrem yang sistematis dan luas oleh pihak Belanda pada tahun-tahun itu dan atas pengingkaran yang terus-menerus oleh kabinet-kabinet sebelumnya, saya hari ini atas nama pemerintah Belanda menyampaikan permohonan maaf yang mendalam kepada Bangsa Indonesia,” kata Rutte, seperti dikutip dari siaran RTLNieuws.

Permintaan maaf itu disambut baik oleh warga dan pemerintah Indonesia. Pengakuan atas luka yang ditorehkan setidaknya dapat menjadi landasan baru agar hubungan kedua negara dapat melangkah maju.

Tetapi pengakuan atas kesalahan Belanda di masa lalu tak melulu mendapatkan dukungan internal. Antara lain dari politikus sayap kanan Belanda, Geert Wilders.

Geert Wilders sebut pengakuan PM Rutte atas kekerasan militer Belanda sebagai bentuk pemalsuan sejarah. Geert Wilders anggap tentara Belanda adalah pahlawan dan menuding Indonesia yang harus minta maaf kepada belanda.

“Di mana permintaan maaf dari pihak Indonesia atas kekerasan mereka terhadap Belanda dan Bersiap?” kata Wilders dalam cuitannya yang berbahasa Belanda di akun Twitternya @geertwilderspvv , Kamis (17/2/2022) kemarin.

Bersiap adalah istilah saat terjadi kekacauan di Pulau Jawa usai peralihan kekuasaan dari Jepang kepada pemerintahan RI.

Geert Wilders melanjutkan cuitannya bahwa menghukum tentara Belanda adalah memalsukan sejarah.

"Mereka adalah pahlawan. Kita harus berdiri di belakang veteran kita,” kata Geert Wilders. (Redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment