POPNEWS.ID - Pemkot Samarinda diwakili Wakil Wali Kota, Rusmadi pada rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara virtual, Rabu (8/2/2023).
Dalam arahannya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengaku bersyukur angka inflasi nasional pada Januari 2023 bisa lebih terkendali.
Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi, usai mendengarkan arahan dari Mendagri melalui ruang Command Center Diskominfo, mengatakan, inflasi sudah tidak terkendali maka akan menjadi penyakit yang berbahaya bagi bangsa ini.
Hal tersebut yang kini menjadi konsentrasi dari Kemendagri untuk mengontrol pengendaliannya di setiap daerah melalui rapat koordinasi yang dilaksanakan setiap pekan.
“Tadi kita sudah mendengarkan arahan dari bapak Mendagri Tito Carnavian yang sangat luar biasa dan juga penyampaian dari kepala BPS yang keren, jadi sangat penting untuk saat ini mempelajari faktor apa saja yang menjadi penyebab inflasi hingga langkah antisipasinya ,”kata Rusmadi.
Rusmadi juga merasa bersyukur, angka inflasi di kota Samarinda hingga sekarang ini masih terkendali.
Diketahui berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, Indeks Harga Konsumen (IHK) Samarinda periode Januari 2023 tercatat mengalami inflasi sebesar 4,73 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi Kaltim yang tercatat 4,90 persen (yoy) dan Nasional 5,28 persen.
Berdasarkan data tersebut, Rusmadi mengatakan Kota Samarinda jauh lebih stabil walaupun bukan sebagai daerah produksi, ketimbang Kota Bandung yang notabene nya sebagai daerah produksi tapi mengalami inflasi yang cukup tinggi yakni sebesar 7,37 persen.
Kendati demikian, ia kembali tetap mengingatkan kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk tetap waspada terhadap faktor pemicu inflasi naik melalui indikasi bahan pangan yang mengalami kenaikan harga, seperti beras, bawang, cabe rawit, ikan layang dan elpiji serta minyak goreng
“Harus segera kita antisipasi melalui operasi pasar murah yang dilaksanakan rutin setiap bulan atau pekan agar tidak ada persoalan yang mengganggu harga pasar. Intinya warga tetap harus tenang dengan ketersediaan pasokan pangan yang disiapkan pemerintah,”pungkasnya.
(Advetorial)