POPNEWS.ID - Din Syamsudin turut hadir dalam aksi terkait sidang putusan sengketa Pilpres di Patung Kuda, Senin (22/4).
Mantan Ketum Muhammadiyah itu juga melakukan orasi.
Din Syamsudin menyampaikan orasi di tengah-tengah massa aksi di kawasan Patung Kuda.
Din Syamsuddin yang juga Ketua Gerakan Penegakan Kedaulatan Rakyat (GPKR) menyebut bahwa pihaknya akan menyiapkan aksi demonstrasi yang lebih besar bersama Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
Hal itu sehubungan dengan putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan sengketa Pilpres 2024.
Demonstrasi besar-besaran itu, kata Din, direncanakan akan diselenggarakan pada 20 Mei 2024 bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional.
"20 mei Hari Kebangkitan Nasional, kita tidak lagi (demo) di DPR, tidak lagi di Mahkamah Konstitusi, kita pindah ke sebelah sana, di depan Istana Negara.
Ini usul saya," ujarnya saat orasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (22/4).
Dalam demonstrasi ini, ia memastikan bersama dengan koalisi aksi massa lain akan menyiapkan massa yang lebih besar untuk mengepung Istana Negara.
"20 Mei kita siapkan yang sebesar-besarnya, kita kepung Istana Negara," pungkas Din.
Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh permohonan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa hasil Pilpres 2024 yang diajukan pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Putusan itu dibacakan ketua majelis hakim konstitusi, Suhartoyo di ruang sidang MK, Jakarta, Senin (22/4).
"Dalam pokok permohonan pemohon untuk seluruhnya," kata Suhartoyo.
Dalam persidangan ini, majelis hakim MK hanya membacakan poin-poin penting pertimbangan dan putusan.
Hal ini mengingat, dalil-dalil yang disampaikan Ganjar-Mahfud hampir sama dengan dalil-dalil yang disampaikan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. (*)