POPNEWS.ID - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sibuk mengampanyekan pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD selepas mundur dari Komisaris Utama Pertamina.
Politikus PDI Perjuangan tersebut lantas menyenggol Jokowi dan putranya, Gibran Rakabuming Raka, yang maju di Pilpres 2024 bersama Prabowo Subianto.
"Terus Ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja? Kita bisa berdebat itu.
Saya lebih tahu, makanya saya enggak enak ngomong depan umum," ujar Ahok dalam potongan video yang beredar di media sosial TikTok, X, dan Instagram.
Pada kesempatan itu, Ahok menjelaskan tak ingin memilih presiden yang tidak sehat, emosional, dan tak bisa bekerja.
Dia pun khawatir jika nantinya Gibran yang justru naik jabatan.
"Kita khawatir kalau tiba-tiba Gibran yang naik.
Tapi presiden kalau cuma 2 tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan.
Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama jadi Wali Kota?," tanya Ahok.
Selain itu, Ahok juga mengkritik pembangunan IKN yang merupakan salah satu proyek besar Jokowi.
Menurut Ahok, Jokowi sudah melenceng jauh dari cita-cita Soekarno.
Menurut dia, Soekarno jutru ingin ibu kota baru dibangun di Kalimantan Tengah, bukan Kalimantan Timur seperti sekarang.
Ada indikasi kalau pemilihan IKN karena kepentingan beberapa pengusaha besar.
"(Soal) pindah ibu kota, Soekarno maunya Kalimantan Tengah.
Tahu nggak, setiap jengkal tanah yang mau dibangun bayar orang-orang itu siapa, geng-geng semua," kata Ahok.
Klarifikasi Ahok
hok meluruskan mengapa dirinya menyebut Jokowi dan Gibran tak bisa kerja.
Politikus PDIP ini menyebut pernyataannya tidak bisa dipahami utuh oleh masyarakat karena sudah dipotong-potong.
"Jangan dipotong konteksnya apa. Ini kan ada nenek-nenek 82 tahun. Dia bilang sama saya harus pilih Prabowo dan Gibran.
Saya bilang sorry, saya pilih Pak Ganjar nih. Kenapa?
Saya enggak mungkin cerita Nawacita sama itu nenek. Mana ngerti Nawacita?
Saya bilang hati-hati, Pak Jokowi sudah kerja 10 tahun, mesti dilanjutkan.
Ini bukan pilih Jokowi, tapi pilih Prabowo,” kata Ahok, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Rabu (7/8/2024) malam.
Menurutnya, jika Prabowo yang menjadi Presiden, maka konsep pembangunan Nawacita yang sudah dirintis oleh Presiden Jokowi belum tentu dilanjutkan.
"Emang Gibran bisa kerja? Tahu enggak maksudnya apa?
Lu wakil presiden mana bisa nerusin Nawacita si? Yang berkuasa kan Pak Prabowo.
Kemudian, saya bilang apa Pak Jokowi bisa kerja? Maksudnya apa? Kalau Pak Jokowi sudah enggak jadi Presiden, emang dia bisa jalanin kerjaan Nawacita?
Itu konteksnya. Jadi dipotong,” kata Ahok.
"Seolah-olah lu kira gua gila selama 10 tahun gue kerja sama Jokowi, emang gue gila.
Gue masih waras bos," sambung dia.
"Kalau saya dibilang gila pun dan mau menyerang Jokowi dan Gibran saya juga tidak bego-bego amat menyerang seperti itu.
Harusnya menyerang yang lain kek. Masa sebut tidak bisa kerja di depan umum itu gila apa," tambah Ahok lagi.
Ahok mengatakan, ia sudah lama mengenal dan bekerja bersama dengan Presiden Jokowi.
Sehingga ia tidak mungkin mengeluarkan pernyataan sembarangan di depan umum untuk menyerang Presiden Jokowi.
Gibran Puji Kinerja Ahok
Gibran Rakabuming memberi respons mengejutkan terkait pernyataan Ahok yang meremehkan dirinya.
Bukannya membalas, Gibran justru memberikan pujian atas kinerja Ahok.
Gibran juga menyebut Ahok sebagai mentor.
Oh nggak apa-apa, biasa itu, segala masukan kritikan terutama dari pak Ahok selaku senior mentor kami, ya kami terima," ucap Gibran di Edutorium UMS, Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (8/2/2024).
Saat ditanya penilaian Gibran soal kinerja Ahok, Gibran pun menilai baik. Ahok, katanya, selama menjabat Gubernur, Wakil Gubernur, hingga Komisaris Pertamina baik.
"(Kinerja Ahok) Bagus, bagus, bagus selama jadi gubernur, wakil gubernur, menjadi komisaris, baik," ujar dia.
Respons TKN Prabowo-Gibran
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman merespons pernyataan Ahok tersebut.
Menurutnya, omongan Ahok soal Jokowi tak bisa kerja tidaklah beralasan. Habib menyinggung hasil approval rating Jokowi yang tinggi.
"Masyarakat pasti yg lebih tau kalau Pak Jokowi dibilang tidak bisa kerja kan sepertinya enggak ilmiah apa yang disampaikan Ahok. Karena approval rate Pak Jokowi itu hampir tembus 80 persen. Itu salah satu rekor," kata Habib di Jakarta, Selasa (6/2).
Habib mengaku juga tahu persis Ahok seraya mempertanyakan apa kemampuannya. Menurutnya, Ahok juga hanya bisa sekedar berbicara.
"Ya enggak bisa kerja juga ini orang cuman bisa omon-omon," ujarnya. (*)