POPNEWS.ID - Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman punya proyek ambisius.
Jika Indonesia ingin membangun IKN Nusantara, Mohammed bin Salman ingin membangun The Line.
The Line merupakan kota masa depan yang digarap Pemerintah Arab Saudi.
Proyek ini diumumkan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) pada awal tahun 2021, dan diharapkan menjadi salah satu kota termodern dan terberkelanjutan di dunia.
The Line akan menjadi bagian dari proyek Neom, kota masa depan senilai USD500 miliar yang sedang dibangun di sepanjang pantai Laut Merah Arab Saudi.
Berbeda dengan kota-kota lainnya, The Line dirancang sebagai kota linier, dengan segala bangunan dan fasilitasnya berada dalam satu garis lurus yang panjang.
Proyek ini akan mencakup area seluas 95 persen dari wilayah Neom, dan akan memiliki panjang sekitar 170 km.
Penduduk The Line diharapkan akan mencapai satu juta jiwa, dengan mayoritas terdiri dari para profesional, pengusaha, dan inovator.
Seluruh aspek kota The Line akan didesain dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan, mulai dari penggunaan energi terbarukan hingga teknologi terdepan yang mampu mengurangi dampak lingkungan.
Proyek ini juga ditujukan sebagai pusat pengembangan teknologi masa depan, dengan memadukan kecerdasan buatan (AI), teknologi blockchain, dan teknologi inovatif lainnya.
The Line akan menyediakan berbagai fasilitas dan layanan terkemuka, seperti transportasi publik yang ramah lingkungan, sistem pendidikan dan kesehatan mutakhir, serta taman-taman hijau yang luas.
Rancangan kota ini juga mengutamakan jalur pejalan kaki dan sepeda yang terpisah dari jalur kendaraan bermotor, untuk memungkinkan warga bergerak dengan aman dan nyaman di sepanjang kota.
Proyek The Line akan dilakukan secara bertahap, dengan tahap pertama ditargetkan selesai pada tahun 2025.
Pada tahap pertama, investasi sebesar USD100 miliar akan dialokasikan untuk proyek ini, dengan harapan dapat menciptakan lebih dari 380.000 lapangan kerja baru.
Namun, meski The Line diharapkan menjadi salah satu kota masa depan paling inovatif dan berkelanjutan di dunia, proyek ini juga menuai kritik dari berbagai kalangan.
Beberapa kritikus mempertanyakan dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkan oleh proyek ini, serta kemungkinan terjadinya pelanggaran hak asasi manusia terhadap pekerja yang terlibat dalam pembangunan kota ini.
Meski demikian, pemerintah Arab Saudi terus mempromosikan proyek The Line sebagai simbol masa depan yang cerah dan berkelanjutan.
Proyek ini menjadi bagian dari upaya negara untuk mengurangi ketergantungan pada sektor minyak, dan memperkuat sektor non-minyak, serta menarik investasi asing ke dalam perekonomian negara.
Selain menjadi simbol masa depan yang cerah dan berkelanjutan, proyek The Line juga diharapkan dapat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di dunia.
Kota ini akan menawarkan berbagai atraksi dan kegiatan yang menarik, seperti resor pantai yang eksklusif, taman hiburan berteknologi canggih, dan pusat seni serta budaya yang modern.
Selain itu, proyek The Line juga akan menjadi kota yang sangat terhubung dan terintegrasi, dengan menyediakan berbagai teknologi digital dan jaringan komunikasi yang mutakhir.
Ini akan memungkinkan warga The Line untuk terhubung dengan mudah ke seluruh dunia, dan menjadi bagian dari masyarakat global yang semakin terhubung.
Dengan proyek The Line, Pemerintah Arab Saudi berambisi menciptakan kota masa depan bak surga di dunia.
Kota ini tidak hanya inovatif dan berkelanjutan, tetapi juga menjadi pusat kemajuan teknologi dan pemikiran global.
Meski masih banyak kritik dan keraguan tentang proyek ini, namun tidak dapat dipungkiri The Line merupakan proyek yang sangat ambisius dan berpotensi untuk mengubah lanskap perkotaan di masa depan. (*)