Jumat, 20 September 2024

Mantan Juara Tinju Vitali dan Wladimir Klitschko Jadi Incaran Tentara Putin

Rabu, 2 Maret 2022 0:11

BERSAMA-SAMA - Mantan juara dunia tinju kelas berat bersaudara, Vitali dan Wladimir Klitschko/ Foto: grantland

Mantan Juara Dunia Tinju Vitali dan Wladimir Klitschko Jadi Incaran Tentara Putin 

POPNEWS.ID - Ada dua nama yang menjadi incaran tentara Rusia

Dua nama itu adalah mantan juara dunia tinju kelas berat bersaudara, Vitali dan Wladimir Klitschko.

Keduanya masuk dalam daftar 23 orang yang diincar 400 tentara Rusia suruhan Vladimir Putin.

Rusia dilaporkan telah mengirim 400 tentara bayaran ke Kyiv untuk membunuh presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan anggota pemerintahannya untuk melemahkan musuh Vladimir Putin dan sebagai upaya mengambil alih ibu kota Ukraina.

Putin memerintahkan invasi ke negara tetangga sejak Kamis (24/2) lalu, ketika dia melancarkan serangan militer ke berbagai kota Ukraina, termasuk Kyiv.

Putin dilaporkan telah mengutus tentara bayaran dengan misi untuk menjatuhkan pemerintahan Zelenskiy dengan imbalan sejumlah uang.

Menurut Times dilansir dari Marca, Putin telah menyusun daftar hitam 23 orang yang mencakup Klitschko bersaudara yaitu Vitali dan Wladimir.

Vitali telah menjadi walikota Kyiv sejak 2014, sementara Wladimir telah terdaftar menjadi tentara Ukraina bersama saudaranya tersebut.

Keduanya memanfaatkan popularitas mereka untuk melakukan upaya dan meminta bantuan di seluruh dunia.

Dua mantan juara dunia kelas berat itu pun telah mengangkat senjata selama berhari-hari bersama petinju terkenal lainnya seperti Vasiliy Lomachenko dan Oleksandr Usyk.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan negaranya sudah berada dalam situasi darurat militer dan akan memobilisasi komponen cadangan atau masyarakat luas dalam membantu militer berjuang melawan Rusia.

Kondisi kota Kiev sendiri kini sudah menjadi medan pertempuran akibat invasi Rusia. Banyak apartemen dan jalanan yang menjadi sasaran serangan.

Bahkan jam malam sudah diberlakukan Klitschko di Kiev demi menjaga keamanan warga. Ia menegaskan, saat jam malam berlaku, warga yang berkeliaran di luar rumah akan dianggap bagian dari kelompok sabotase atau mata-mata musuh.

Diketahui, pada Rabu (23/2/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin deklarasikan perang dengan Ukraina.

Laporan dari New York Post, Putin klaim Rusia sedang melakukan operasi militer khusus untuk mendemiliterisasi Ukraina.

Tak lama setelah pidato Putin di televisi yang ditayangkan sebelum pukul 6 pagi waktu setempat, suara ledakan terdengar di Kramatorsk, Ukraina, diikuti laporan suara ledakan atau tembakan artileri di Kharkiv, Odessa, Mariupol, dan ibu kota Kiev, semuanya kota besar di Ukraina.

Putin mengatakan, Rusia tidak berniat menduduki Ukraina dan menyalahkan pemerintah negara tetangganya itu atas potensi pertumpahan darah.

Dia mengancam negara-negara yang mencoba mengganggu tindakannya bakal menghadapi konsekuensi yang belum dilihat.

Dalam pidatonya Putin berbicara kepada pasukan Ukraina, mendesak mereka untuk meletakkan senjata.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden kemudian merilis pernyataan tak lama setelah aksi militer dimulai, dengan menyebut agresi itu sebagai serangan tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan oleh Rusia.

"Putin telah memilih perang yang direncanakan yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia," katanya pada Rabu (23/2/2022) malam.

“Rusia sendiri yang bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran yang ditimbulkan oleh serangan ini, dan Amerika Serikat serta para sekutu dan mitranya akan merespons dengan cara yang bersatu dan tegas. Dunia akan menuntut pertanggungjawaban Rusia.” ujarnya.

Biden berujar, dia akan memantau situasi dari Gedung Putih pada Rabu malam dan berencana bertemu para mitra dari G7 pada Kamis (24/2/2022) pagi, untuk mengumumkan sanksi lebih lanjut dari AS dan sekutunya atas serangan Rusia ke Ukraina.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment