POPNEWS.ID - Pemerataan kualitas pendidikan hingga ke daerah pinggiran masih menjadi pekerjaan rumah.
Termasuk juga di Samarinda.
Padahal, sistem zonasi idealnya diimbangi dengan kualitas sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.
Sehingga, warga kota mendapatkan kualitas pendidikan yang sama, di tiap sekolah, baik yang berada di tengah kota, maupun pinggiran.
Belum meratanya pembangunan sarana dan prasarana pendidikan di Kota Samarinda mendapat perhatian serius dari Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar.
Selama ini, kata pria yang akrab disapa Deni itu, bahwa fasilitas pendidikan yang layak hanya dapat dilihat pada sekolah-sekolah yang berada di tengah kota.
Sementara sekolah-sekolah di pinggiran kota masih banyak yang belum mendapat perhatian dari segi pembangunan infrastruktur.
"Kurangnya pemerataan dalam fasilitas, berdampak langsung ke tenaga pendidikan.
Tenaga pendidik yang berkualitas lebih banyak di tengah kota saja," kata Deni, Kamis (3/3/2022).
Meskipun APBD Samarinda terbatas, DPRD Samarinda, khususnya Komisi IV yang membidangi masalah pendidikan ingin Pemkot Samarinda bisa memperbaiki sekolah yang keadaannya mengkhawatirkan.
Atau juga menambah sekolah baru.
"Kami (Komisi IV) harapkan, dalam satu tahun ada sekolah baru. Ada pemerataan.
Jadi pas PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) dengan sistem zonasi tidak ada masalah," harapnya.
Sebab itu, Politisi Gerindra itu berharap, pembangunan sekolah di Kota Samarinda bisa memenuhi standar pendidikan yang layak.
Baik dari dari segi fasilitas, sarana prasarana, pendidik dan tenaga pendidik.
"Sistem zonasi ini kan selalu jadi masalah kan ? Karena orang tua pasti ingin anaknya bersekolah di sekolah yang fasilitasnya lengkap dengan guru yang berkualitas.
Supaya belajar anaknya maksimal," pungkasnya. (*)