Sabtu, 6 Juli 2024

Kabar Selebriti

Kisah Voice of Baceprot Layak Dijadikan Film, Personelnya Sempat Dicap Siswi Nakal di Sekolah

Kamis, 28 September 2023 15:38

Voice of Baceprot

POPNEWS.ID - Perjalanan karir bermusik yang berliku dialami para personel Voice of Baceprot atau VoB.

Kisah VoB merintis karir dari Garut ke panggung internasional dinilai layak diangkat ke layar kaca.

Voice Of Baceprot atau VOB memang baru dibentuk pada tahun 2014 silam. 

Itu artinya karier Marsya, Sitti, dan Widi di industri musik metal baru berusia sembilan tahun.

Perjuangan Voice Of Baceprot sangat berbeda.

Marsya, Sitti, dan Widi benar-benar harus menguatkan tekad dan mental ketika memutuskan musik mental menjadi jalan hidup mereka.


Para anggota Voice Of Baceprot atau VOB juga pernah diminta berhenti bermain musik.

Selain itu, VoB juga pernah mendapatkan teror dari orang lain ketika awal membentuk Voice Of Baceprot.

Di samping talenta musik mereka yang begitu berbakat, tak sedikit omongan negatif yang mereka dapatkan, terutama terkait dengan hijab dan genre musik yang mereka bawakan, metal

Namun itu bukanlah alasan atau penghalang mereka untuk meraih impian sebagai musisi perempuan yang memainkan musik metal

"Hijab bukanlah halangan bagi kami selama ini untuk mengejar impian menjadi musisi. 

Kami bebas mengekspresikan kreativitas kami melalui musik rock, sementara juga memenuhi tanggung jawab kita sebagai Muslim,” kata sang frontwoman, Marsya. 

Tak hanya stigma, mereka pun melewati perjalanan yang begitu panjang hingga akhirnya bisa berkarya di industri musik. 

Ketiga perempuan berhijab ini awal mulanya bertemu saat mereka masih mengenyam pendidikan di Madrasah Tsanawiyah di Singajaya, sebuah desa yang terletak dua jam dari kota Garut, Jawa Barat. 

Marsya, Widi, dan Sitti sama-sama mengikuti ekstrakurikuler teater. 

Di masa itu, ketiga perempuan ini dianggap sebagai siswi yang nakal.

"Kami sering dipanggil ke kantor, dimarahi, bahkan dihukum oleh guru kami. 

Itu sebabnya kami disuruh untuk bergabung ke klub teater sekolah sebagai cara untuk menyalurkan energi kita," ujar Sitti

Di klub teater, mereka sendiri berperan sebagai anggota band di salah satu pertunjukan. 

Karena peran tersebut, mereka memutuskan untuk melangkah lebih jauh dengan belajar memainkan alat musik. 

Mereka pun memiliki mentor, yakni pelatih teater sekaligus guru konseling (BP) Erza Satia atau yang akrab disapa Abah. 

Abah kerap memberikan referensi musik dan mengajari mereka untuk bermain musik dari apapun yang tersedia bagi mereka. 

Begitu mendukung anak didiknya, Abah pun mendorong VOB yang baru terbentuk untuk tampil dan mendaftar berbagai kompetisi band di daerah mereka.

Tak sampai di situ saja, Abah juga berperan sebagai manajer dan juga penulis lirik lagu-lagu VoB

Saat terbentuk, mereka memilih kata 'baceprot' dari bahasa Sunda yang berarti berisik. 

Dipilihnya kata 'baceprot' tersebut merepresentasikan musik yang mereka mainkan, yakni 'berisik' dan keras. (*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment