Minggu, 6 Oktober 2024

KH Miftachul Akhyar Mundur dari Jabatan Ketua Umum MUI, Disarankan Tidak Rangkap Jabatan

Kamis, 10 Maret 2022 14:59

KH Miftachul Akhyar (Foto: Dom)

POPNEWS.ID - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar, mundur dari jabatan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia atau MUI.

Pengunduran KH Miftachul Akhyar dari MUI

KH Miftachul Akhyar juga dikabarkan telah kirimkan surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).

KH Miftachul Akhyar sampaikan pengunduran dirinya itu saat sampaikan pengarahan dalam rapat gabungan Syuriyah-Tanfidziyah PBNU di Kampus Unusia Parung, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/3/2022).

Kata KH Miftachul Akhyar, dia mendapatkan saran agar tidak rangkap jabatan sebagai alasan pengunduran dirinya dari MUI.

"Di saat ahlul halli wal aqdi (ahwa) Muktamar Ke-34 NU menyetujui penetapan saya sebagai Rais Aam, ada usulan agar saya tidak merangkap jabatan. Saya langsung menjawab sami'na wa atha'na (kami dengarkan dan kami patuhi). Jawaban itu bukan karena ada usulan tersebut, apalagi tekanan," kata KH Miftachul Akhyar dikutip dari laman resmi NU di Jakarta, Rabu (10/3/2022).

KH Miftachul Akhyar lalu ceritakan terkait proses pemilihan dirinya menjadi ketum MUI pada akhir November 2020.

Dua tahun sebelumnya, menurut KH Miftachul Akhyar, dirinya terus diajak dan diyakinkan untuk bersedia jadi Ketum MUI.

"Semula saya keberatan tetapi kemudian saya takut menjadi orang pertama yang berbuat bidah di dalam NU. Karena selama ini Rais Aam PBNU selalu menjabat ketua umum MUI," kata KH Miftachul Akhyar.

KH Miftachul Akhyar menambahkan merasa bidah itu sudah tidak ada lagi setelah berkomitmen untuk merealisasikan janji di hadapan majelis ahlul halli wal aqdi dengan mengajukan pengunduran diri dari jabatan ketum MUI.

Respon pengunduran diri KH Miftachul Akhyar

Ketua Badan Pembinaan dan Pengembangan Organisasi MUI, Salahuddin Al-Aiyub benarkan bahwa pihaknya telah menerima surat pengunduran diri KH Miftachul Akhyar dari kursi pimpinan MUI.

"Awal pekan ini, surat tersebut telah kami terima. Selanjutnya, MUI akan merespons surat tersebut sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku di internal MUI," kata Salahuddin Al-Aiyub.

Sementara itu respon lainnya datang dari Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas. Menurut Anwar Abbas, surat untuk Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Nahdiyin.

Anwar Abbas menyatakan dirinya bersedih atas mundurnya Kiai Miftachul Akhyar dari jabatannya sebagai Ketua Umum MUI.

"Saya benar-benar sedih dan berduka serta bingung, tidak tahu akan bicara apa," kata Anwar Abbas dalam keterangannya Rabu (8/3).

Anwar Abbas ungkapkan Kiai Miftachul Akhyar dipilih sebagai Ketua Umum MUI tanpa ada perdebatan sama sekali.

"Beliau adalah seorang tokoh dan ulama serta pemimpin yang sangat rendah hati. Beliau sangat dibutuhkan dan diharapkan akan bisa mempersatukan umat," Anwar Abbas.

Namun, menurut Anwar Abbas akui heran dengan keputusan NU yang melarang Miftachul Akhyar menjabat di MUI.

"Saya menjadi semakin bingung lagi karena sepanjang pengetahuan saya, NU itu sudah menegaskan jati dirinya bahwa dia bukan hanya untuk warga NU saja, tetapi juga untuk umat dan bagi bangsa," ungkapnya.

Anwar Abbas juga sebutkan MUI sangat membutuhkan sosok Kiai Miftachul Akhyar di MUI. (Redaksi) 

Ikuti informasi Popnews.id lainnya di GOOGLE NEWS dan Youtube.

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment