POPNEWS.ID - Calon Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan tiga program besar yang telah menjadi fokus utamanya selama ini.
Tiga program utama yang diusung adalah pengendalian banjir, penataan kota, serta inovasi pengelolaan sampah.
Hal ini disampaikan Andi Harun saat melakukan sosialisasi dan pertemuan tatap muka bersama warga di Jalan Wolter Monginsidi Gg. 8 RT 23, Kelurahan Dadi Mulya, Kecamatan Samarinda Ulu, pada Kamis (10/10/2024) malam.
"Saya ingin memastikan bahwa program pengendalian banjir tetap berlanjut. Banjir adalah masalah besar yang masih sering dihadapi warga Samarinda, dan ini menjadi prioritas kami untuk menanganinya dengan lebih baik," ujar Andi Harun.
Ia juga mengatakan penataan kota yang akan terus dijalankan untuk memastikan Samarinda berkembang menjadi kota yang lebih nyaman, teratur, dan estetik.
Menurutnya, penataan kota bukan hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga bagaimana tata kelola yang ramah lingkungan dan berkelanjutan diterapkan.
“Samarinda harus berbenah, dan kita akan terus melakukan penataan agar kota ini bisa lebih ramah bagi warga dan juga ramah lingkungan,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan terkait pengelolaan sampah. Dia mengakui bahwa selama tiga tahun menjabat, masih ada satu target yang belum tercapai, yaitu menghadirkan industri pengelolaan sampah yang mampu mengubah sampah menjadi energi.Menurutnya, pengelolaan sampah yang efektif sangat krusial untuk masa depan kota Samarinda.
"Saya memiliki satu PR yang masih belum saya wujudkan, yaitu menghadirkan industri pengelolaan sampah yang bisa mengubah sampah menjadi energi," ungkapnya.
Ia mengungkapkan kedepan masyarakat tidak bisa terus-menerus mengandalkan tempat pembuangan akhir (TPA).
"Jika semua sampah dibuang di TPA, maka kita butuh lahan yang sangat luas, dan setiap beberapa tahun pasti akan muncul masalah baru seperti kekumuhan,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa TPA Bukit Pinang, yang selama ini menjadi tempat pembuangan utama, mulai akan ditutup secara bertahap. Sampah saat ini mulai dialihkan ke TPA Makroman di Sambutan. Namun, menurutnya, ini bukan solusi jangka panjang.
“Kita harus mulai mengolah sampah, bukan hanya membuangnya smpah itu bisa diubah menjadi bahan baku yang bernilai tinggi. Misalnya, ada teknologi yang bisa mengubah sampah plastik menjadi solar setingkat Dexlite, atau mengolah sampah menjadi listrik dan bahan baku untuk semen," ujarnya.
Andi Harun mencontohkan teknologi lain yang bisa dimanfaatkan dari pengolahan sampah, seperti pembuatan paving block atau cofairin, bahan yang bisa digunakan dalam konstruksi.
"Pengurangan penimbunan sampah menjadi solusi penting untuk menjaga kelestarian lingkungan Samarinda dan mengurangi dampak negatif terhadap masyarakat," pungkasnya.
(*)