Selasa, 26 November 2024

Advertorial Pemkab Kukar 2024

Jurus Dinas Pariwisata Kukar Majukan Komunitas Film Daerah, Tampilkan Sejarah Kelurahan Maluhu

Senin, 3 Juni 2024 15:0

"Maluhu Menggapai Cita" merupakan film pendek yang dibuat oleh masyarakat Maluhu, Kutai Kartanegara. (Tribun Kaltim)

POPNEWS.ID - Pembinaan seni dan kebudayaan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tak perlu diragukan lagi.

Terbaru, komunitas film di Kukar kini memiliki peluang besar untuk berkembang, berkat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten.

Salah satu komunitas yang menonjol adalah Komunitas Pelem Indie Tenggarong, yang berhasil memproduksi film pendek tentang sejarah Kelurahan Maluhu, Tenggarong.

Dalam upaya mendukung komunitas film, Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar akan segera memberikan fasilitas berupa pembinaan dan pelatihan kepada komunitas film.

"Kami berkomitmen untuk melakukan pembinaan terhadap 17 sub sektor ekonomi kreatif, termasuk perfilman. Kami akan mengadakan peningkatan pelatihan dan pembinaan," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispar Kukar, Sugiarto.

Dispar Kukar berjanji untuk melakukan sosialisasi dan menggulirkan sejumlah program pengembangan ekonomi kreatif bagi para pegiat film di daerah.

Harapannya, komunitas film lainnya bisa bermunculan, berkembang, dan memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan karya yang membanggakan Kutai Kartanegara.

"Kami sebagai fasilitator kegiatan selalu berupaya membina dan meningkatkan SDM (sumber daya manusia) sampai masyarakat bisa memanfaatkan program Bupati dan keberadaan Dispar," tutup Sugiarto.

Sebelumnya, ratusan warga memadati halaman Sasana Krida Bhakti Kelurahan Maluhu untuk menyaksikan pemutaran film pendek berjudul "Maluhu Menggapai Cita".

Film ini menceritakan perjuangan dan pengorbanan para sesepuh ketika masa transmigrasi dari Pulau Jawa ke Pulau Kalimantan, khususnya di kampung Maluhu.

Pemutaran film ini dilakukan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Maluhu ke-54.

Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, menjelaskan bahwa pembuatan film ini adalah hasil kolaborasi antara Kelurahan Maluhu dan Komunitas Pelem Indie Tenggarong.

Proses produksi film terbilang singkat, hanya dua pekan, dengan skenario ditulis dalam satu minggu dan proses syuting selama empat hari.

"Inisiasi sebenarnya dari anak transmigrasi di RT 12, mereka berkomunikasi dengan komunitas pilem indie dan terwujudlah film pendek ini. Lokasi syutingnya di Maluhu semua," kata Joko pada Kamis (23/5/2024).

"Maluhu Menggapai Cita" menggambarkan kisah nyata sepasang suami istri yang mengikuti program transmigrasi dari pemerintah pusat pada tahun 1970.

Mereka menghadapi realitas yang jauh berbeda dari ekspektasi, dengan kampung Maluhu yang masih berupa hutan belantara.

Namun, dengan sikap gotong royong dan saling tolong-menolong, mereka berhasil bertahan dan membangun kehidupan di Maluhu.

Sekda Kukar, Sunggono, mengapresiasi Kelurahan Maluhu atas pembuatan film ini.

"Selamat bagi seluruh warga Maluhu, terutama para pendahulu transmigrasi sesepuh yang sudah membuka wilayah ini semenjak tahun 1970, sehingga sampai hari ini keadaan kelurahan sudah sangat maju," ujar Sunggono.

Dengan dukungan dari pemerintah dan antusiasme warga, komunitas film di Kutai Kartanegara memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi daerah. (adv)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment