Rabu, 6 November 2024

Kabar Internasional

Irak Bergejolak, Tak Terima Al Quran Dibakar di Depan Masjid Terbesar di Stockholm, Swedia

Jumat, 30 Juni 2023 13:11

Aksi pembakaran Al Quran di Swedia oleh kelompok anti-islam. (Unheard)

POPNEWS.ID - Aksi pembakaran Al Quran kembali terjadi.

Kali ini, aksi ini dilakukan Salwan Momika (37 tahun).

Salwan Momika merupakan pria asal Irak yang melarikan diri ke Swedia, sejak beberapa tahun lalu dan saat ini tinggal di Swedia.

Momika yang mendapatkan izin pengadilan dan Kepolisian Swedia untuk melakukan aksi protes sesuai dengan perlindungan kebebasan berbicara, dengan sengaja menginjak kitab suci Islam itu dan membakar beberapa halaman Al Quran di depan sebuah masjid terbesar di Stockholm pada Rabu (28/6) waktu setempat.

Kementerian Luar Negeri Irak dalam pernyataannya menyebut tindakan semacam itu hanya akan 'mengobarkan' kemarahan umat Muslim di seluruh dunia.

Irak Bergejolak

Puluhan demonstran Irak menyerbu kompleks Kedutaan Besar (Kedubes) Swedia di Baghdad untuk memprotes aksi pembakaran Al-Qur'an

Aksi yang memicu kemarahan umat Muslim sedunia itu didalangi oleh seorang pengungsi Irak yang kini tinggal di Swedia.

Seperti dilansir AFP, Jumat (30/6/2023), para demonstran yang kebanyakan pendukung ulama Syiah terkemuka, Moqtada Sadr, dilaporkan sempat memasuki gedung dan bertahan di dalam selama 15 menit sebelum keluar dengan damai saat pasukan keamanan Irak dikerahkan ke lokasi.

Para demonstran pertama kalo berunjuk rasa di luar Kedubes Swedia untuk merespons seruan Sadr yang menuntut Duta Besar Swedia diusir, yang menggemarkan kemarahan di beberapa negara mayoritas Muslim atas aksi pembakaran Al-Qur'an di Stockholm pada Rabu (28/6) waktu setempat.

Dalam aksinya, para demonstran membagikan selebaran yang berisi pesan dalam bahasa Arab dan Inggris yang berbunyi: "Konstitusi kami adalah Al Quran. 

Pemimpin kami adalah Al-Sadr."

Coretan berbunyi "Iya, iya untuk Al-Qur'an" tertulis di gerbang menuju kompleks Kedubes Swedia.

Para demonstran dalam aksinya di Baghdad juga membakar bendera pelangi yang mewakili komunitas LGBTQ, setelah ulama Sadr menyebut bahwa ini akan menjadi 'cara terbaik untuk memprovokasi' mereka yang mendukung pembakaran Al-Qur'an.

Kementerian Luar Negeri Swedia dalam pernyataannya menyebut pihaknya telah 'mendapat informasi dengan baik soal situasi tersebut'.

"Staf kedutaan besar kami aman," sebut Kementerian Luar Negeri Swedia dalam pernyataannya. (*)

 

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment