POPNEWS.ID - Prabowo Subianto belum mengumumkan siapa cawapres yang akan digandengnya di Pilpres 2024.
4 nama mengerucut sebagai kandidat cawapres Ketua Umum Gerindra tersebut.
Keempatnya yakni Khofifah Indar Pawaransa, Gibran Rakabuming, Erick Thohir, hingga Airlangga Hartarto
Karena desakan waktu pendaftaran, dalam tempo secepat- cepatnya Prabowo harus memilih.
Satu dari empat calon ini akan dipilih oleh Prabowo sebagai cawapres.
Apa kekuatan dan kelemahan elektoral dari masing-masing kandidat cawapres ini, yang menjadi bahan pertimbangan Prabowo?
Mari simak ulasan dari Denny JA
1. Khofifah Indar Parawansa
Ia satu-satunya calon perempuan di antara tiga pasang capres-cawapres.
Jumlah pemilih perempuan itu sekitar 50% dari total pemilih di pilpres 2024 nanti.
Khofifah juga kental sekali nuansa NU. Total komunitas NU kini sebanyak 52%.
Kekuatan lain dari Khofifah, ia kini Gubernur Jawa Timur.
Sementara Jawa Timur adalah kantong suara yang sangat menentukan kemenangan.
Yang bisa menang telak di Jawa Timur besar pula kontribusinya untuk menang di seluruh Indonesia.
Kelemahan Khofifah memang pemilihnya lebih banyak terkonsentrasi di Jawa Timur saja.
Pamor Khofifah kurang meluas secara nasional.
2. Gibran Rakabuming Raka
Kekuatan Gibran, ia satu-satunya wakil dari generasi milenial yang lahir setelah tahun 1982.
Total pemilih milenial, berdasarkan survei LSI Denny JA, September 2023, sekitar 48%.
Ini jumlah yang banyak sekali, yang potensial bisa diambil oleh Gibran.
Gibran juga memiliki “Efek Jokowi” yang paling besar. Itu karena memang ia putra Jokowi.
Sementara Jokowi sekarang ini sangat populer.
Tingkat kepuasan publik pada Jokowi (approval rating) sekitar 70 sampai 80%.
Gibran juga kuat di Jawa Tengah.
Ia satu- satunya cawapres yang bisa mengimbangi Ganjar di Jawa Tengah.
Jika suara Ganjar bisa diturunkan di sana, maka suara Ganjar di seluruh Indonesia juga bisa dikurangi.
Kelemahan dari Gibran adalah resistensi padanya keras sekali di kalangan terpelajar.
Itu berkaitan dengan isu dinasti politik.
Juga berkaitan dengan usianya, pengalamannya yang dianggap belum berada pada level pemimpin nasional.
Benturan yang disebabkan oleh hadirnya Gibran di pentas cawapres juga lumayan panas.
Ini karena PDIP sebagai partai asal Gibran secara emosional terluka.
3. Airlangga Hartarto
Ia ketua umum partai terbesar nomor dua: Golkar.
Airlangga Menko ekonomi.
Ia fasih dengan persoalan ekonomi, yang saat ini dianggap publik luas sebagai isu paling penting.
Apalagi setelah musibah Covid- 19 selama tiga tahun.
Dibandingkan dengan cawapres dari Capres lain, seperti Muhaimin ataupun juga Mahmud MD, Airlangga memang menjadi antitesa yang hebat, jika isu ekonomi yang ditonjolkan.
Kelemahan dari Airlangga, ia rawan dengan isu yang bisa digoreng oleh lawan-lawan politiknya.
4. Erick Tohir
Sebagaimana Airlangga, Erick Tohir juga fasih dengan isu-isu ekonomi.
Ia juga fasih dengan bisnis dan usaha. Erick pun dekat dengan jaringan dana besar untuk ikut membiayai kampanye.
Kelemahan Erick, ia memang tidak memiliki pendukung pemilih yang militan di satu teritori, atau satu kantong suara yang besar.
Satu dari empat tokoh ini, dalam waktu tak lama lagi, akan dipilih oleh Prabowo sebagai pasangan cawapresnya. (*)