POPNEWS.ID - Aktivitas tambang ilegal terjadi di Desa Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim).
Antrean panjang dump truck pengangkut batubara ilegal dikawasan tersebut mengular hingga satu kilometer.
Chief Security PT Mahaguna Komando Indonesia (MKI) Sudarmadi berharap anteran dump truck itu tidak menganggu operasional perusahaan resmi dan mendapat tindakan tegas.
Meski aktivitas loading tersebut hanya berlangsung pada malam hari, namun kegiatan ini mengganggu pengguna jalan yang hendak melintas ke arah Tenggarong maupun Samarinda.
“Saya hanya berharap aktivitas loading batubara itu tidak mengganggu operasional perusahaan resmi dan warga sekitar. Itu saja,” pungksanya.
Lebih lanjut Sudarmadi mengatakan, antrean truck itu sejatinya mengganggu lalulintas dan ketertiban umum.
Apalagi, antrean puluhan dump truk tersebut dimulai dari JT K2 koridoran persis di depan pemancingan kukar hingga depan Gang Wakaf.
“Termasuk di depan gerbang perusahaan MHU, antrean dump truk itu mengganggu mobilisasi keluar-masuk unit kendaraan perusahaan,” jelasnya
Rupanya aktivitas tambang ilegal itu juga dikeluhkan warga sekitar.
Pasalnya antrean truk yang mengular yang mengangkut aktivitas warga, debu dan bongkahan kecil emas hitam yang jatuh ke jalanan juga membahayakan warga.
“Tentu cukup mengganggu, selain karena debunya, antrean truk itu juga bikin macet jalanan. Seperti tadi pagi sampai berjam-jam,” kata warga yang tinggal di sekitar RT 17 Desa Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu.
(Redaksi)