Minggu, 6 Oktober 2024

Kabar Internasional

Dua Ilmuwan Sains Kenamaan Dunia Peluk Islam Usai Dapat Jawaban Penelitian Tak Terduga di Al Quran

Jumat, 19 Mei 2023 14:9

Ilustrasi membaca Al Quran

POPNEWS.ID - Sudah banyak ilmuwan di dunia yang mengakui kebenaran isi Al Quran, terutama terkait dengan ilmu pengetahuan. 

Bahkan beberapa ilmuwan menilai keakuratan isi Al Quran yang hadir pada abad ke-7 sebagai keajaiban. 

Ilmuwan asal Prancis Maurice Bucaille beralasan bagaimana sebuah buku (Al-Quran) yang diproduksi pada masa Nabi Muhammad sekitar 1.400 tahun lalu bisa mengandung ide-ide yang baru ditemukan hari ini. 

Bahkan Keith L Moore, ilmuwan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa pernyataan-pernyataan dalam Al Quran yang tidak dapat didasarkan pada pengetahuan ilmiah pada masa itu, pasti berasal dari Tuhan.

Berikut 2 Ilmuwan yang Memeluk Islam Usai Mengkaji Al Quran

Keith L Moore

Keith Moore adalah Presiden AACA (American Association of Clinical Anatomi ) antara tahun 1989 dan 1991.

Ia menjadi terkenal karena literaturnya tentang mata pelajaran Anatomi dan Embriologi dengan puluhan kedudukan dan gelar kehormatan dalam bidang sains.

Dia menulis bersama profesor Arthur F. Dalley II, Clinically Oriented Anatomy, yang merupakan literatur berbahasa Inggris paling populer dan menjadi buku kedokteran pegangan di seluruh dunia.

Buku ini juga digunakan oleh para ilmuwan, dokter, fisioterapi dan siswa seluruh dunia.

Pada suatu waktu, ada sekelompok mahasiswa yang menunjukkan referensi Alquran tentang ‘Penciptaan Manusia’ kepada Profesor Keith L Moore, lalu sang Profesor melihatnya dan berkata :

“Tidak mungkin ayat ini ditulis pada tahun 7 Masehi, karena apa yang terkandung di dalam ayat tersebut adalah fakta ilmiah yang baru diketahui oleh ilmu pengetahuan modern!

Ini tidak mungkin, Muhammad pasti menggunakan mikroskop!”

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati air yang berasal dari tanah.

Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,

lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,

lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.

Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” ( QS A;-Mu’Minum 13-14).

Ayat tersebutlah yang membuat sang profesor akhirnya memeluk agama Islam dan merevisi beberapa kajian ilmiahnya karena Alquran ternyata telah menjawab beberapa bagian yang selama ini membuat sang profesor gusar.

Ia merasa materi yang ditelitinya selama ini terasa belum lengkap atau ada tahapan dari perkembangan embrio yang kurang.

Maurice Bucaille

Prof Dr Maurice Bucaille adalah adalah ahli bedah kenamaan Prancis dan pernah mengepalai klinik bedah di Universitas Paris. Ia dilahirkan di Pont-L’Eveque, Prancis, pada 19 Juli 1920.

Pada saat itu, pemerintah Prancis menawari bantuan kepada pemerintah Mesir untuk meneliti, mempelajari, dan menganalisis mumi Firaun. 

Bucaille lah yang menjadi pemimpin ahli bedah sekaligus penanggung jawab utama dalam penelitian.

Ternyata, hasil akhir yang ia peroleh sangat mengejutkan. Sisa-sisa garam yang melekat pada tubuh sang mumi adalah bukti terbesar bahwa dia telah mati karena tenggelam. 

Jasadnya segera dikeluarkan dari laut dan kemudian dibalsem untuk segera dijadikan mumi agar awet. 

Namun penemuan yang dilakukan Bucaille menyisakan pertanyaan: 

Bagaimana jasad tersebut bisa terjaga dan lebih baik dari jasad-jasad yang lain (tengkorak bala tentara Firaun), padahal telah dikeluarkan dari laut?

Maka, berdirilah salah satu di antara ilmuwan muslim tersebut seraya membuka Al-Quran dan membacakan untuk Bucaille firman Allah SWT yang artinya: 

“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami,” (QS Yunus: 92).

Ayat ini sangat menyentuh hati Bucaille. Ia mengatakan, “Sungguh aku masuk Islam dan aku beriman dengan Al-Quran ini.” (*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment