Sabtu, 5 Oktober 2024

Advertorial DPRD Samarinda

DPRD Samarinda Pastikan Stok Sembako Aman Jelang Ramadhan, Minta Warga Kota Tepian Tak Panik

Rabu, 23 Maret 2022 19:57

BERFOTO - Laila Fatihah anggota DPRD Samarinda/ IG @laila_fatihah

POPNEWS.ID - Ketersediaan bahan pokok jelang Bulan Suci Ramadhan menjadi hal krusial.

Pasalnya, sedikit saja pasokan sembako tersendat, maka akan menimbulkan gejolak kenaikan harga di masyarakat.

Tak ingin hal ini terjadi, Pemkot dan DPRD Samarinda bersama sejumlah pihak terkait memantau langsung pasokan sembako di pasaran.

Sidak dipimpin Wawali Samarinda, Rusmadi di sejumlah distributor maupun pasar tradisional.

Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Laila Fatihah yang ikut dalam sidak tersebut membeberkan temuannya.

Dari hasil sidak tersebut stok pangan dipastikan aman untuk memenuhi kebutuhan warga hingga bulan suci Ramadhan.

Terkait maslah kenaikan harga sejumlah bahan pangan jelang bulan Ramadhan disebutnya masih dalam kisaran yang normal.

Menurutnya yang terpenting ketersediaan barang ada dan dapat mencukupi keperluan rumah tangga sesuai kebutuhan.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa asal masyarakat tidak terlalu panik dalam memenuhi kebutuhannya, maka dipastikan tidak akan terjadi kelangkaan bahan pokok seperti yang dikhawatirkan.

"Masyarakat tidak perlu panik selama kita menggunakan sesuai kebutuhan, bahan pokok ini akan aman sampai bulan Ramadhan," ujarnya, Selasa (22/3/2022).

Anggota Dewan Dapil Samarinda Seberang tersebut juga mendorong pemerintah untuk dapat memprioritaskan ketersediaan bahan pokok bagi pedagang pasar tradisional.

Karena komoditi khususnya minyak goreng yang sempat ditemukan kosong di pasar tradisional, membuat warga yang datang ke pasar kebingungan mencari salah satu kebutuhan pokok tersebut.

Sehingga harus mengantre di pasar modern.

"Saya sempat bertanya juga kenapa (minyak goreng) ini langka.

Sedangkan kita punya stok, apakah mungkin kalau kita salurkan minyak curah ini ke pasar.

Namun memang yang menghalangi kita adalah peraturan pemerintah pusat yang selalu berubah-ubah," sebutnya.

Sebagaimana diketahui Kementerian Perdagangan telah membuat ketentuan tersendiri terkait kemasan dan juga standar penyaluran minyak goreng yang akan digunakan oleh masyarakat.

Namun Laila mengatakan pihaknya akan coba membahas dengan dinas perdagangan, terkait kemungkinan distribusi 222.000 liter minyak goreng curah.

Hal ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan pasar tradisional.

"Karena akhirnya aturan dari pemerintah pusat itu yang membelenggu kita untuk mendistribusikan minyak goreng yang telah kita stok.

Untungnya antara perumdam, pemkot, dan DPRD selalu berkomunikasi karena konstituen kita sudah menjerit kepada kita," pungkasnya. (advertorial)


IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment